6 Calon PM Thailand Berlaga di Pemilu 14 Mei, Ada Putri Thaksin Shinawatra

6 Calon PM Thailand Berlaga di Pemilu 14 Mei, Ada Putri Thaksin Shinawatra

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 13 Mei 2023 17:41 WIB
Pheu Thais prime ministerial candidate Paetongtarn Shinawatra, daughter of former Prime Minister Thaksin Shinawatra gestures as she attends a major rally event ahead of the upcoming election, in Bangkok, Thailand, May 12, 2023. REUTERS/Jorge Silva
Paetongtarn Shinawatra, putri dari mantan PM Thaksin Shinawatra menjadi kandidat PM Thailand dalam pemilu 14 Mei (REUTERS/Jorge Silva)
Bangkok -

Sekitar 52 juta warga Thailand akan menggunakan hak suaranya dalam pemilu yang digelar pada Minggu (14/5) besok. Pemilu tahun ini menampilkan pertarungan jangka panjang antara partai yang didukung kalangan konservatif dan militer dengan keluarga dinasti Shinawatra yang sebelumnya berkuasa di negara itu.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (13/5/2023), tercatat ada sekitar 52 juta pemilih sah dalam pemilu Thailand tahun ini. Angka itu mencakup 3,3 juta pemilih berusia 18-22 tahun yang akan menggunakan hak suara mereka untuk pertama kalinya.

Para pendukung pro-militer, kalangan konservatif pendukung kerajaan, dan oposisi populis berupaya memperebutkan suara para pemilih pemula itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa pemungutan suara pada Minggu (14/5) besok akan mampu untuk mengakhiri hampir satu dekade pemerintahan yang dipimpin atau didukung oleh militer dan kalangan konservatif di Thailand.

Para pemilih akan memilih anggota majelis rendah parlemen atau DPR Thailand dalam pemungutan suara besok. Total ada 500 anggota DPR yang akan dipilih secara langsung oleh rakyat. Nantinya para anggota DPR itu akan bertugas memilih PM Thailand dalam voting yang digelar parlemen pada Agustus mendatang.

ADVERTISEMENT

Namun diketahui bahwa konstitusi Thailand yang diumumkan di bawah pemerintahan junta militer tahun 2017 lalu juga memberikan hak suara kepada 250 anggota Senat, yang ditunjuk oleh militer dan dipenuhi oleh sekutu-sekutu penguasa, untuk memilih PM selanjutnya.

Berikut daftar para kandidat PM yang dicalonkan oleh partai-partai politik Thailand dalam pemilu tahun ini:

Prayuth Chan-O-Cha

Sebagai PM dan pemimpin junta, Prayuth yang mantan panglima militer ini memimpin Thailand selama hampir sembilan tahun, sejak dia melengserkan pemerintahan PM Yingluck Shinawatra dalam kudeta tahun 2014.

Dia terpilih menjabat PM Thailand sejak tahun 2019 untuk memimpin koalisi multi-partai. Jika kembali menjabat, Prayuth hanya bisa menjalani separuh masa jabatannya karena dia akan mencapai batas maksimum masa jabatan selama delapan tahun yang diberlakukan.

Thailand's incumbent Prime Minister Prayuth Chan-ocha greets supporters at the United Thai Nation Party's (Ruam Thai Sang Chart Party) rally event ahead of the upcoming general election, in Bangkok, Thailand, May 12, 2023. REUTERS/StringerPrayuth Chan-O-Cha Foto: REUTERS/Stringer

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Cerita Perjalanan Biksu yang Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]



Prayuth yang kini berusia 69 tahun menjadi kandidat tidak populer dalam jajak pendapat, dan menempati urutan ketiga juga keempat dalam sejumlah survei yang dirilis pekan lalu. Kali ini, dia mencalonkan diri bersama Partai Persatuan Bangsa Thailand yang beraliran konservatif dan tergolong baru.

Paetongtarn Shinawatra

Paetongtarn yang menjadi kandidat PM untuk partai oposisi Pheu Thai, merupakan anak perempuan dari mantan PM Thaksin Shinawatra dan keponakan dari mantan PM Yingluck Shinawatra.

Wanita berusia 36 tahun ini memimpin semua jajak pendapat sepanjang tahun ini, namun menempati urutan kedua dalam beberapa survei terkini. Dia mengambil cuti singkat dari kampanye untuk melahirkan anak keduanya, pekan lalu.

Pertama kali mencalonkan diri sebagai PM, Paetongtarn berkampanye di wilayah-wilayah pedesaan yang menjadi basis kuat Partai Pheu Thai, yang menjanjikan kebijakan-kebijakan populis seperti kenaikan besar dalam upah minimum.

Dikenal dengan panggilan 'Ung Ing', Paetongtarn sebelumnya menjabat sebagai eksekutif di perusahaan real-estate dan menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan pengembang lainnya bernama SC Asset.

Pita Limjaroenrat

Pita yang berusia 42 tahun ini merupakan pemimpin partai oposisi progresif Move Forward, yang menikmati peningkatan popularitas baru-baru ini. Partai ini menjadi satu-satunya yang mendorong amandemen undang-undang (UU) soal penghinaan terhadap kerajaan yang memiliki ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sebagai alumni Harvard dan mantan direktur eksekutif Grab di Thailand, Pita menjanjikan kebijakan-kebijakan yang memajukan bisnis kecil, membatasi monopoli dan mengakhiri wajib militer di negara itu.

Para pendukung Pita sebagian besar merupakan para pemilih muda yang berbondong-bondong mendatangi kampanyenya dan memberikan lonjakan suara dalam jajak pendapat terbaru.

Anuthin Charnvirakul

Anutin yang berusia 56 tahun ini merupakan Menteri Kesehatan (Menkes) Thailand yang mengawasi lockdown COVID-19, pengobatan juga pengadaan vaksin di negara itu. Dia sempat menuai kritikan saat menyebut COVID-19 'hanyala flu' di masa lalu.

Namun Anutin menuai pujian karena berhasil membangkitkan pariwisata Thailand melalui program perjalanan divaksinasi.

Partai Bhumjaithai yang menaunginya telah memenuhi janji kampanye tahun 2019 untuk mendekriminalisasi dan mempromosikan ganja untuk keperluan medis. Namun, hal itu memicu peningkatan penggunaan untuk rekreasional, yang mengecewakan kalangan konservatif dan mendorong Anutin mengambil sikap lebih keras terhadap obat-obatan lainnya.

Srettha Thavasin

Srettha yang berusia 60 tahun juga menjadi kandidat PM dari Partai Pheu Thai. Dia baru-baru ini berhenti dari pekerjaannya sebagai kepala eksekutif pengembang real-estate mewah Sansiri Pcl.

Munculnya nama Srettha dalam jajaran kandidat PM, menurut para analis, menyeimbangkan kurangnya pengalaman Paetongtarn, meskipun dia sendiri hanya sedikit terpapar politik.

Srettha dikenal kerap membagikan pandangannya via Twitter dan populer di kalangan komunitas bisnis. Sosoknya dianggap lebih cocok bagi kalangan pemilih yang mewaspadai dominasi dinasti politik Shinawatra.

Prawit Wongsuwan

Prawit yang seorang mantan panglima militer ini merupakan Wakil PM Thailand di bawah Prayuth. Dalam usianya yang menginjak 77 tahun, Prawit menjadi kandidat PM untuk Partai Palang Pracharat, setelah Prayuth keluar dari partai itu.

Sosok Prawit dipandang sebagai pembuat kesepakatan politik yang berpengalaman dan memposisikan dirinya sebagai kandidat yang bisa menjembatani kesenjangan antara kalangan konservatif dan pendukung demokrasi.

Meskipun peringkatnya rendah dalam jajak pendapat, koneksi dan pengaruh yang dimiliki Prawit membuatnya tidak bisa dikesampingkan sebagai PM jika kesepakatan nantinya perlu dicapai untuk membentuk pemerintah baru di Thailand.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads