Thailand akan menggelar pemilu pada Minggu (14/5) besok yang memungkinkan terbentuknya pemerintahan baru untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir. Para kandidat Perdana Menteri (PM) menggelar pawai dengan menaiki truk atau mobil beratap terbuka untuk menyapa pendukung di jalanan Bangkok.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (13/5/2023), PM Prayuth Chan-O-Cha yang merupakan kandidat petahana menghadapi perjuangan berat untuk mempertahankan kekuasaannya dalam pemilu yang digelar Minggu (14/5) besok, dengan partai-partai oposisi seperti Pheu Thai dan Move Forward melonjak popularitasnya.
Ada sekitar 52 juta pemilih sah dalam pemilu Thailand tahun ini, yang mencakup 3,3 juta pemilih berusia 18-22 tahun yang akan menggunakan hak suara mereka untuk pertama kalinya. Para pendukung pro-militer, konservatif pendukung kerajaan, dan oposisi populis berupaya memperebutkan suara para pemilih baru.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa pemungutan suara pada Minggu (14/5) besok akan bisa mengakhiri hampir satu dekade pemerintah yang dipimpin atau didukung oleh militer dan kalangan konservatif.
Kandidat yang menjadi penantang utama PM Prayuth adalah Paetongtarn Shinawatra, yang merupakan anak perempuan dari mantan PM Thaksin Shinawatra yang mengasingkan diri ke luar negeri. Shinawatra, bersama dengan Srettha Thavisin, menjadi kandidat PM dari Partai Pheu Thai.
Keduanya menggelar pawai di jalanan Bangkok dan menyapa langsung para pendukung mereka pada Sabtu (13/5) waktu setempat, yang merupakan hari terakhir kampanye.
"Saya ingin meminta para pemilih pemula untuk Pheu Thai. Kami memiliki sejarah selama 20 tahun dan kami telah mendapatkan kesuksesan," ucap Paetongtarn kepada wartawan saat dirinya menuruni kendaraan dengan atap terbuka dalam pawai di Bangkok.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Belanja di Malaysia Sudah Bisa Pakai QRIS, Selanjutnya Singapura-Filipina':
(nvc/idh)