Seorang warga, Jaynal Pervez yang berada di dalam mal saat terjadinya penembakan brutal di mal di Texas, Amerika Serikat menceritakan kisahnya saat menghadapi suasana mencekam. Jaynal mengatakan tidak ada tempat yang aman saat kejadian.
"Tidak ada tempat yang lebih aman. Saya tidak tahu harus berbuat apa," kata Jaynal kepada CNN, dilansir AFP, Minggu (7/5/2023).
Pervez kemudian memberi tahu penyiar CBS mengenai pemandangan di tempat parkir mal kacau balau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat sepatu di sekitar sana, ponsel orang di jalan," katanya.
Dengan lebih banyak senjata api daripada jumlah penduduknya, Amerika Serikat memiliki tingkat kematian akibat senjata api tertinggi di antara negara maju lainnya. Pada tahun sebanyak 49.000 tingkat kematian akibat senjata api, naik dari 45.000 pada tahun sebelumnya.
Menurut Arsip Kekerasan Senjata, ada lebih dari 195 penembakan massal - didefinisikan sebagai empat atau lebih orang terluka atau terbunuh - sepanjang tahun ini di Amerika Serikat.
9 Orang Tewas
Penembakan brutal terjadi di sebuah mal di Texas, Amerika Serikat. Sembilan orang tewas dalam peristiwa itu, termasuk pelaku.
Seperti dikutip dari AFP, Minggu (7/5/2023), sebanyak tujuh orang meninggal di tempat kejadian. Sementara dua orang meninggal di rumah sakit.
"(Kami) Menemukan tujuh orang yang meninggal di tempat kejadian. Kami membawa sembilan orang ke rumah sakit... Dari mereka yang kami bawa, dua telah meninggal," kata kepala pemadam kebakaran Allen, Jonathan Boyd.
Simak Video: Detik-detik Mencekam Penembakan Massal di Mal Texas, 9 Orang Tewas