Biden Utus Penasihatnya Ketemu Putra Mahkota Saudi, Ada Apa?

Biden Utus Penasihatnya Ketemu Putra Mahkota Saudi, Ada Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 05 Mei 2023 10:40 WIB
U.S. White House national security adviser Jake Sullivan speaks at a press briefing at the White House in Washington, U.S., December 12, 2022. REUTERS/Kevin Lamarque
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih AS Jake Sullivan (dok. REUTERS/Kevin Lamarque)
Washington DC -

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan akan terbang ke Arab Saudi pada akhir pekan ini. Sullivan akan melakukan pembicaraan dengan pemimpin-pemimpin Saudi, termasuk putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) yang kini menjabat Perdana Menteri (PM) Saudi.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (5/5/2023), Sullivan saat berbicara dalam konferensi think-tank menyatakan Amerika Serikat (AS) akan 'mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa Iran tidak bisa memperoleh senjata nuklir' dan masih mengupayakan hasil diplomatik untuk tantangan yang diberikan oleh Teheran.

Dalam konferensi yang digelar Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat, Sullivan mengungkapkan diri akan bepergian ke Saudi pada Sabtu (5/5) waktu setempat untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang sumber menuturkan secara terpisah bahwa Sullivan, yang merupakan salah satu penasihat Presiden Joe Biden itu, diperkirakan akan bertemu dengan MBS dalam kunjungannya itu.

ADVERTISEMENT

Kunjungan itu dilakukan saat Washington berupaya meningkatkan hubungan yang sering renggang dengan Riyadh.

Pengurangan produksi minyak oleh OPEC+ yang dipimpin Saudi dan adanya perselisihan antara AS-Saudi soal pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi tahun 2018 lalu telah merusak hubungan kedua negara.

Sullivan mengatakan bahwa perwakilan dari India dan Uni Emirat Arab juga akan datang ke Saudi untuk membahas 'bidang-bidang kerja sama baru antara New Delhi dan Teluk, juga Amerika Serikat dan wilayah lainnya'.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pemerintahan era Presiden Donald Trump telah menengahi sejumlah kesepakatan normalisasi antara negara-negara Teluk dan Israel. Sullivan mengatakan AS tengah bekerja keras untuk mewujudkan normalisasi hubungan antara Saudi dan Israel.

"Pada akhirnya normalisasi penuh menjadi kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat yang dideklarasikan. Kami sudah jelas tentang itu," ucapnya.

"Sekarang sebagai tanda keseriusan saya tentang seberapa banyak kami fokus pada hal ini, dan seberapa serius kami menangani hal ini, saya tidak akan mengatakan apapun lebih lanjut agar saya tidak mengecewakan upaya-upaya yang telah kami lakukan dalam isu ini," ujar Sullivan.

Lebih lanjut, Sullivan menyatakan AS juga masih mencari solusi diplomatik untuk program nuklir Iran dan menyesali keputusan Trump tahun 2018 lalu untuk menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran.

"Iya, kami akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan Iran tidak memiliki senjata nuklir," tegasnya.

"Pada akhirnya, itu menjadi ujian mendasar -- Iran tidak bisa memiliki senjata nuklir. Mereka tidak akan memilikinya hari ini dan mereka tidak bisa memilikinya," cetus Sullivan.

Sullivan menyatakan Washington tengah bekerja dengan sekutu-sekutunya, termasuk Israel, untuk mencegah Iran mengembangkan senjata.

"Kami akan terus mengirimkan pesan yang jelas soal biaya dan konsekuensi jika bertindak terlalu jauh, sementara pada saat yang sama terus mencari kemungkinan hasil yang dimediasi secara diplomatis yang menempatkan program nuklir Iran kembali ke dalam kotak," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads