Ukraina Balik Tuding Rusia Dalangi Serangan Drone di Kremlin

Ukraina Balik Tuding Rusia Dalangi Serangan Drone di Kremlin

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 04 Mei 2023 10:33 WIB
A still image taken from video shows a flying object exploding in an intense burst of light near the dome of the Kremlin Senate building during the alleged Ukrainian drone attack in Moscow, Russia, in this image taken from video obtained by Reuters May 3, 2023. Ostorozhno Novosti/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT.
Momen saat objek terbang, yang disebut drone, terbakar di atas kompleks Kremlin di Moskow, Rusia (Ostorozhno Novosti/Handout via REUTERS)
Kiev -

Ukraina tidak hanya membantah telah mendalangi serangan drone terhadap Kremlin dalam upaya membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin, tapi juga menuding balik Moskow sebagai dalang sebenarnya di balik serangan drone itu.

Rusia dinilai bisa saja mendalangi sendiri serangan drone di Kremlin untuk dijadikan sebagai dalih atas rencana serangan skala besar terhadap Ukraina nantinya.

Seperti dilansir AFP, Kamis (4/5/2023), otoritas Moskow menyebut dua drone yang menargetkan kompleks Kremlin, tepatnya di area kediaman Putin, pada Rabu (3/5) malam, berhasil ditembak jatuh dan puingnya berserakan di halaman Kremlin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia menyebut serangan drone itu sebagai 'aksi teroris' dan sebagai 'percobaan pembunuhan' terhadap Putin, juga menuding Ukraina sebagai dalang utama.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah tudingan Rusia itu, dengan menyatakan negaranya tidak memiliki cukup persenjataan untuk melancarkan serangan semacam itu. Zelensky menegaskan Ukraina tidak menyerang Putin dan tidak menyerang Moskow, yang jaraknya sangat jauh dari perbatasan Ukraina.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara kepresidenan Ukraina, Mikaylo Podolyak, menyebut serangan terhadap Kremlin tidak akan menguntungkan Kiev.

"Ukraina tidak ada hubungannya dengan serangan drone di Kremlin. Ukraina tidak menyerang Kremlin karena, pertama-tama, itu tidak mencapai tujuan militer apapun," tegasnya.

Podolyak justru menyebut serangan drone itu bisa saja didalangi oleh Rusia sendiri. Simak di halaman berikutnya.

Lebih lanjut dalam pernyataannya, Podolyak menyebut serangan drone terhadap Kremlin itu bisa saja dilakukan oleh Rusia sendiri.

"Laporan-laporan insiden semacam itu oleh Rusia harus dipertimbangkan semata-mata sebagai upaya untuk mempersiapkan latar belakang informasi untuk serangan teroris skala besar di Ukraina," sebut Podolyak.

Kiev menyatakan sedang mempersiapkan serangan balasan secara besar-besaran untuk memukul mundur pasukan Moskow dari wilayahnya.

Dijelaskan oleh Podolyak bahwa serangan terhadap Kremlin oleh Ukraina akan 'sangat tidak menguntungkan dari sudut pandang persiapan langkah-langkah ofensif kami' dan hanya akan 'memprovokasi Rusia untuk melakukan tindakan yang lebih radikal'.

"Ukraina mengobarkan perang defensif secara eksklusif dan tidak menyerang target-target di wilayah Federasi Rusia," tegas Podolyak.

Laporan Reuters menyebut bahwa dua video, dari sekian banyak video, yang diunggah ke media sosial Rusia, menunjukkan dua objek mengudara di lintasan yang sama menuju salah satu titik tertinggi di kompleks Kremlin, yakni kubah Senat.

Drone pertama tampaknya hancur dengan meninggalkan kepulan asap, sedangkan drone kedua tampaknya meninggalkan sejumlah puing yang terbakar di atas kubah Senat.

Pemeriksaan yang dilakukan Reuters terhadap waktu dan lokasi menunjukkan bahwa video-video itu kemungkinan asli. Namun sejumlah pengamat Barat mengatakan ada kemungkinan Rusia merencanakan insiden itu untuk menyalahkan Ukraina dan membenarkan respons yang menghancurkan.

Serangan drone terhadap Kremlin itu terjadi beberapa hari setelah rentetan insiden dan serangan sabotase melanda beberapa wilayah Rusia. Ukraina tidak mengklaim bertanggung jawab atas rentetan insiden dan serangan di wilayah Rusia itu, sama seperti sebelum-sebelumnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads