Kementerian Intelijen Iran mengungkapkan hasil penyelidikannya yang menyatakan tidak menemukan adanya kasus keracunan massal yang sebenarnya. Teheran justru menyalahkan 'musuh-musuh' asing dan para pembangkang yang dituduh menebar ketakutan soal kasus keracunan massal anak-anak sekolah di negara itu.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (29/4/2023), gelombang kasus keracunan massal yang diduga sebagai serangan yang disengaja memicu ribuan korban, yang kebanyakan siswa perempuan di sekolah-sekolah Iran. Kasus itu memicu kemarahan publik secara luas.
"Peran musuh dalam mengobarkan krisis ini sudah pasti dan tidak bisa disangkal. Para individu, kelompok dan media Barat (khususnya berbahasa Persia) ... telah fokus pada hal ini dalam beberapa bulan terakhir, demikian juga para politisi asing dan badan internasional," sebut Kementerian Intelijen Iran dalam laporannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam temuan di lapangan dan penyelidikan laboratorium ... tidak ada zat beracun yang menyebabkan kasus keracunan yang diamati ... dan tidak ada kematian ataupun kondisi fisik jangka panjang," jelas laporan itu.
Disebutkan oleh Kementerian Intelijen Iran bahwa kasus keracunan massal yang menggegerkan publik merupakan kenakalan dan histeria massal di kalangan siswa.
Laporan Kementerian Intelijen Iran itu menuduh para pembangkang, yang tidak disebut namanya, telah memprovokasi ketakutan untuk memproduksi video-video propaganda.
Lebih lanjut, Kementerian Intelijen Iran memperingatkan adanya 'penuntutan terhadap individu-individu, kelompok, media yang menuduh pemerintah ... dan bersekutu dengan musuh'.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.