Berlin, ibu kota Jerman, memilih Wali Kota konservatif pertamanya dalam lebih dari dua dekade terakhir. Seorang mantan sales asuransi, Kai Wegner, berhasil terpilih secara mengejutkan sebagai Wali Kota Berlin yang baru, setelah Partai Demokrat Kristen (CDU) menggulingkan koalisi sayap kiri yang berkuasa.
Seperti dilansir AFP, Jumat (28/4/2023), Wegner yang berusia 50 tahun merupakan seorang mantan salesman asuransi yang tumbuh besar di wilayah Spandau, Berlin. Dia telah resmi dilantik sebagai Wali Kota Berlin setelah pemungutan suara dalam parlemen daerah mengonfirmasi pengangkatannya.
Namun demikian, perayaan keberhasilan Wegner itu dibayangi oleh spekulasi yang menyebut dia mungkin secara resmi terpilih dalam pemungutan suara rahasia dengan bantuan partai AfD yang beraliran sayap kanan jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CDU memuncaki jajak pendapat dalam pemilu putaran ulang pada Februari lalu, setelah pemungutan suara awal tahun 2021 lalu dinyatakan tidak memenuhi standar prosedural mendasar.
Pemilu awal menempatkan koalisi antara Partai Sosial Demokrat (SPD) yang menaungi Kanselir Olaf Scholz, Partai Hijau dan partai-partai sayap kiri jauh dalam posisi unggul, namun pemilu ulang mengubah keseimbangan yang menjadi condong kepada partai-partai konservatif.
Kalangan konservatif itu kemudian melakukan negosiasi dengan SPD, yang merupakan partai politik terbesar kedua di Jerman, sebelum mengajuk perjanjian koalisi pada awal bulan ini.
SPD mencatat hasil terburuk pascaperang untuk pemilu daerah di Berlin pada Februari lalu, dengan menempati posisi kedua dan hanya memiliki selisih 53 suara di atas Partai Hijau. Hasil itu mengakhiri koalisi sayap kiri yang dipimpin Franziska Giffey, Wali Kota Berlin dari SPD, yang untuk selanjutnya akan didemosi menjadi Menteri Ekonomi dalam pemerintah daerah yang baru.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Jokowi ke Jerman Hasilkan 18 Kesepakatan Kerja Sama Senilai Rp 29,7 Triliun
Wegner yang menjabat untuk menggantikan Giffey, merupakan pilihan tidak populer untuk Wali Kota Berlin selama pemilu daerah berlangsung. Dia membutuhkan pemungutan suara tiga babak untuk bisa terpilih, setelah gagal meraup mayoritas mutlak dalam dua putaran awal.
Situasi itu ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul soal apakah Wegner bisa sukses tanpa dukungan AfD, yang mengatakan secara terang-terangan telah memilih Wegner. Para politisi Partai Hijau, Bettina Jarasch dan Werner Graf, menyebut pemilu daerah itu sebagai 'awal bencana untuk sebuah pemerintahan'.
Fakta bahwa pemungutan suara berlanjut ke putaran ketiga, menurut kedua politisi itu, menunjukkan bahwa Wegner membutuhkan dukungan AfD. Situasi itu dinilai telah menyebabkan 'kerusakan besar terhadap kota tersebut, demokrasi dan budaya politiknya'.
Baik CDU maupun SPD sama-sama mengatakan ingin memprioritaskan pembangunan rumah-rumah dan kehidupan yang terjangkau karena harga sewa di Berlin yang melonjak.