Angkatan Laut China mengelar latihan perang simulasi serangan berbasis kapal induk terhadap Thaiwan. Taiwan pun merespons dengan menggelar simulasi menghadapi serangan.
Dilansir dari CNN, Selasa (11/4/2023), angkatan laut China menggelar simulasi serangan yang melibatkan pesawat-pesawat tempur berbasis kapal induk. Simulasi serangan menjadi bagian latihan perang besar yang digelar Beijing selama tiga hari.
China memulai latihan perangnya di sekitar wilayah Taiwan sejak Sabtu (8/4) waktu setempat, atau sehari setelah Presiden Tsai Ing-wen kembali dari kunjungan selama 10 hari ke kawasan Amerika Tengah dan Amerika Serikat (AS), di mana dia bertemu Ketua DPR AS Kevin McCarthy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, dilansir AFP, Taiwan menggelar simulasi menghadapi serangan China pada Kamis (13/4), waktu setempat. Simulasi mempraktikkan langkah-langkah yang harus dilakukan saat diserang.
Lebih dari 1.000 relawan menjalani simulasi dengan berbagai skenario bencana dan perang di kota Taichung. Para petugas darurat bergegas mengevakuasi korban luka dengan tandu dan manekin-manekin diangkut menggunakan kantong mayat.
Simulasi bencana dan perang ini digelar pada Kamis (13/4) waktu setempat, setelah digelar latihan perang China di perairan sekitar Taiwan yang baru berakhir tiga hari sebelumnya.
"Saya bangga menjadi warga Taiwan dan saya percaya pada negara kami. Kami perlu belajar lebih banyak soal pencegahan bencana dan perang," ucap seorang pegawai pemerintah setempat, Chang Wei-chen (40), yang mengikuti simulasi itu.
"Ini akan sangat membantu kami," imbuhnya.
Simulasi di Taichung yang telah direncanakan sebelumnya, biasanya fokus pada situasi bencana. Namun tahun ini, skenario perang menjadi salah satu fokus utama dalam simulasi yang melibatkan campuran warga sipil petugas pemadam, tentara dan mahasiswa.
Saat simulasi, warga sipil berteriak dan sejumlah suara ledakan terdengar dengan suar diluncurkan di sebuah bangunan tempat tinggal. Terdengar pengeras suara dalam simulasi itu menyatakan serangan rudal dilancarkan oleh 'Komunis China'.
Mobil-mobil bergegas mendatangi lokasi, dengan sirene meraung-raung dan kendaraan penggali dan crane dikerahkan untuk memindahkan puing-puing tiruan dalam simulasi itu.
Skenario lainnya menyimulasikan serangan senjata kimia, dengan gas-gas berwarna dilepaskan di lokasi dan para petugas berpakaian hazmat menyelamatkan seorang warga sipil yang jatuh tak sadarkan diri, yang terjebak di tengah-tengah baku tembak.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara tayangan televisi menampilkan berita terkini soal rapat krisis yang digelar para pejabat.
Otoritas Taiwan mempersiapkan warganya untuk menghadapi situasi konflik, sembari meningkatkan anggaran militer dan melatih tentara cadangan. Simulasi menghadapi serangan udara digelar di Taiwan tahun lalu dan panduan dirilis untuk penduduk pulau itu dalam mempersiapkan diri menghadapi invasi China.
Simulasi perang dan bencana yang digelar Kamis (13/4) waktu setempat ini merupakan yang pertama dalam sekitar 11 simulasi yang akan digelar di berbagai wilayah Taiwan hingga Juli mendatang.