5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim Detikcom - detikNews
Senin, 10 Apr 2023 17:51 WIB
Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menyatakan sebuah kapal penghancur rudal miliknya, USS Milius, tengah berlayar di Laut China Selatan. Begini Penampakannya.
kapal perang AS berlayar di Laut China Selatan (Foto: REUTERS/U.S. NAVY)
Jakarta -

Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menyatakan sebuah kapal penghancur rudal miliknya, USS Milius, tengah berlayar di perairan Laut China Selatan. Washington mengatakan bahwa kapal perang miliknya itu mempraktikkan hak navigasi dan menjalankan misi kebebasan di dekat Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.

Seperti dilansir Reuters, Senin (10/4/2023), pengumuman itu disampaikan oleh Angkatan Laut AS dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (10/4) waktu setempat, bertepatan dengan simulasi serangan presisi terhadap Taiwan yang digelar militer China dalam latihan di sekitar Taiwan.

Angkatan Laut AS dalam pernyataannya menyebut operasi yang dilakukan oleh kapal penghancur miliknya itu konsisten dengan hukum internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (10/4/2023):

- Ada Kapal Induk China Dekat Taiwan, Jepang Kerahkan Jet Tempur!

ADVERTISEMENT

Otoritas Jepang telah mengerahkan jet-jet tempur dalam beberapa hari terakhir saat pesawat-pesawat tempur China mendarat dan lepas landas dari sebuah kapal induk China yang dikerahkan di dekat Jepang selatan dan Taiwan.

Kapal induk Shandong telah bergerak di perairan tenggara Taiwan seiring China merespons pertemuan antara presiden Taiwan dan ketua DPR Amerika Serikat.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (10/4/2023), dalam sebuah pernyataan, staf gabungan Jepang mengatakan telah mengamati Shandong dan beberapa kapal angkatan laut China lainnya di wilayah selatan pulau Miyako sejak Jumat lalu.

- Kapal Perang AS Berlayar di Laut China Selatan!

Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menyatakan sebuah kapal penghancur rudal miliknya, USS Milius, tengah berlayar di perairan Laut China Selatan. Washington mengatakan bahwa kapal perang miliknya itu mempraktikkan hak navigasi dan menjalankan misi kebebasan di dekat Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.

Seperti dilansir Reuters, Senin (10/4/2023), pengumuman itu disampaikan oleh Angkatan Laut AS dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (10/4) waktu setempat, bertepatan dengan simulasi serangan presisi terhadap Taiwan yang digelar militer China dalam latihan di sekitar Taiwan.

Angkatan Laut AS dalam pernyataannya menyebut operasi yang dilakukan oleh kapal penghancur miliknya itu konsisten dengan hukum internasional.

"Pada akhir operasi, USS Milius keluar dari area klaim yang berlebihan dan melanjutkan operasi di Laut China Selatan," sebut Angkatan Laut AS dalam pernyataannya.

- Macron: Eropa Tak Boleh Jadi Pengikut AS atau China soal Taiwan

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Eropa tidak boleh menjadi "pengikut" Amerika Serikat atau China jika menyangkut Taiwan. Macron mengingatkan bahwa Eropa berisiko terjerat dalam "krisis yang bukan milik kita".

Dilansir kantor berita AFP, Senin (10/4/2023), komentarnya berisiko membuat marah Washington dan menyoroti perpecahan di Uni Eropa tentang cara mendekati China, seiring Amerika Serikat meningkatkan konfrontasi dengan saingan terdekatnya itu, dan Beijing semakin dekat ke Rusia setelah invasi ke Ukraina.

"Hal terburuk adalah berpikir bahwa kita orang-orang Eropa harus menjadi pengikut dan menyesuaikan diri dengan ritme Amerika dan reaksi berlebihan China," kata Macron dalam wawancara dengan harian bisnis Prancis, Les Echos usai kunjungan ke Beijing.

- Pembocor Dokumen Rahasia AS Diduga 'Orang Dalam'

Otoritas Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki kebocoran dokumen militer dan intelijen yang bersifat sangat rahasia, yang beredar secara online. Washington fokus mengidentifikasi sumber kebocoran yang mengungkapkan informasi sangat rahasia, mulai dari pertahanan udara Ukraina hingga badan intelijen Israel, Mossad, ke publik.

Seperti dilansir Reuters, Senin (10/4/2023), sejumlah pakar keamanan Barat dan para pejabat AS menduga kebocoran dokumen sangat rahasia itu berasal dari 'orang dalam' atau seseorang di dalam wilayah Amerika Serikat sendiri.

Disebutkan sejumlah pejabat AS itu bahwa begitu luasnya topik yang dibahas dalam dokumen yang bocor, mulai dari yang membahas soal perang di Ukraina, China, Timur Tengah dan Afrika, menunjukkan kemungkinan dokumen itu dibocorkan oleh orang Amerika sendiri, bukannya seseorang dari negara sekutu.

- Pria 28 Tahun Ditangkap Usai Robek Al-Qur'an di Kanada

Seorang pria ditangkap di Kanada setelah mendatangi sebuah masjid untuk melakukan aksi merobek salinan Al-Qur'an dan meneriaki para jemaah yang ada di masjid itu. Aksi itu menuai kecaman dari menteri Kanada yang menegaskan kejahatan kebencian semacam itu tidak memiliki tempat di negara tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Senin (10/4/2023), insiden itu diungkapkan oleh Masyarakat Islam Markham (ISM) dalam pernyataan yang dirilis pada 8 April lalu.

Disebutkan ISM bahwa seseorang telah mendatangi sebuah masjid di Markham, yang berjarak 30 kilometer sebelah utara Toronto, pada Kamis (6/4) pekan lalu dan tampaknya merobek salinan Al-Qur'an, mencerca para jemaah yang ada di masjid itu dan sempat berupaya menabrak mereka dengan kendaraannya.

"Individu ini membawa mobilnya ke masjid. Begitu masuk ke masjid, dia tampak merobek salinan Al-Qur'an, dan mulai melontarkan cercaan bersifat rasis dan Islamofobia ke arah para jemaah," demikian seperti diungkapkan ISM dalam pernyataan tertulisnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads