Polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Kecaman dan kekhawatiran dunia pun meningkat setelah kejadian tersebut.
Insiden itu telah memicu serangan roket dari Gaza dan serangan udara militer Israel, dengan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut.
Dilansir AFP, Kamis (6/4/2023) sebuah video yang beredar luas di media sosial menunjukkan polisi Israel memukuli orang-orang di dalam masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah merawat 37 orang yang terluka usai bentrokan itu.
Kelompok Hamas yang menguasai wilayah Gaza, menyerukan warga Palestina di Tepi Barat "untuk pergi secara massal ke Masjid Al-Aqsa untuk mempertahankannya".
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengaku "terkejut" dengan foto-foto yang dilihatnya tentang pasukan keamanan Israel. Dimana dalam foto-foto terlihat pasukan keamanan Israel memukuli orang-orang di dalam Masjid Al-Aqsa.
Simak Video 'Sekjen PBB Terkejut Lihat Kekerasan Polisi Israel di Masjid Al-Aqsa':
Simak halaman selanjutnya
Terlebih hal itu terjadi pada waktu suci bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim yang seharusnya menjadi masa damai. Demikian disampaikan juru bicaranya.
Keprihatinan juga disampaikan pemerintah Amerika Serikat. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Amerika Serikat prihatin dengan kekerasan yang terus berlanjut.
"Sangat prihatin dengan kekerasan yang terus berlanjut dan kami mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang negaranya dan Israel telah membangun kembali hubungan, juga mengecam insiden tersebut. Dia pun mengingatkan: "Menginjak-injak masjid Al-Aqsa adalah garis merah kami."
Seorang juru bicara Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan Israel menciptakan eskalasi dan ketegangan. Hal ini dilakukan dengan penyerbuan polisi ke Masjid Al-Aqsa dan menyerang jemaah pada Rabu (5/4).
"Menciptakan suasana eskalasi, ketidakstabilan dan ketegangan,"
Kekerasan dalam konflik Israel-Palestina telah meningkat sejak pemerintahan baru Perdana Menteri veteran Benjamin Netanyahu mengambil alih kekuasaan pada bulan Desember tahun lalu, sebuah koalisi dengan partai-partai ekstrem kanan dan Yahudi ultra-Ortodoks.
Seorang saksi warga Palestina, Abdel Karim Ikraiem (74) mengatakan polisi Israel bersenjatakan pentungan, granat gas air mata, dan bom asap menyerbu masjid "secara paksa" dan "memukul wanita dan pria" yang beribadah di sana pada Rabu.