.webp)
Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat pada hari Rabu (5/4) mengadakan latihan udara bersama, yang melibatkan setidaknya satu pesawat pengebom strategis B-52H berkemampuan nuklir milik AS.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/4/2023), Korea Utara (Korut) memandang latihan semacam itu sebagai latihan untuk invasi. Sebelumnya, Korut telah merespons latihan militer kedua negara tersebut dengan serentetan uji coba rudal.
Dalam beberapa minggu terakhir, Korut juga telah menguji apa yang digambarkan media pemerintah sebagai drone bawah air berkemampuan nuklir, dan melakukan peluncuran rudal balistik antarbenua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengerahan berkelanjutan aset strategis utama AS di semenanjung Korea dianggap sebagai tindakan untuk meningkatkan tekad AS untuk membela Korea Selatan dan kemampuan untuk menerapkan pencegahan yang diperluas," kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Pesawat B-52H AS dikerahkan kembali ke semenanjung Korea pada hari Rabu (5/4) sekitar sebulan setelah penempatan terakhirnya, kata Kementerian Pertahanan Korsel dalam pernyataannya itu.
Latihan udara pada hari Rabu tersebut juga menampilkan jet-jet tempur canggih F-35A milik Korea Selatan.
Para pejabat di Seoul dan Washington telah memperingatkan sejak awal 2022 bahwa Korea Utara dapat melakukan uji coba nuklir ketujuh. Beberapa ahli mengatakan hal itu akan segera terjadi.
Sementara itu, Amerika Serikat dan Korea Selatan telah meningkatkan kerja sama pertahanan mengingat meningkatnya ancaman Korut.
Washington telah berulang kali menyatakan kembali komitmennya yang "kuat" untuk membela Korea Selatan, termasuk menggunakan "berbagai kemampuan militernya, termasuk nuklir".
Lihat juga Video 'Rusia Mulai Latihan Rudal Balistik Antarbenua, Begini Penampakannya:
