Ricuh Pembagian Sedekah di Pakistan, 9 Orang Tewas

Ricuh Pembagian Sedekah di Pakistan, 9 Orang Tewas

Eva Safitri - detikNews
Jumat, 31 Mar 2023 23:19 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta -

Pembagian sedekah di Kota Karachi, Pakistan, berujung ricuh. Kerumunan massa berdesak-desakan dan menyebabkan sembilan orang tewas.

Dilansir AFP, Jumat (31/3/2023), Pakistan telah dilanda gejolak ekonomi selama berbulan-bulan. Mata uang mereka jatuh dan harga makanan pokok melonjak hampir 50 persen.

Fida Janwari, seorang perwira polisi senior di lingkungan Kota Baldia di Karachi barat, mengatakan penyerbuan itu terjadi ketika wanita dengan anak-anak berbondong-bondong ke sebuah pabrik untuk menerima pembagian sedekah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepanikan melanda dan orang-orang mulai berlarian," katanya kepada AFP.

Janwari mengatakan tiga karyawan pabrik ditangkap setelah gagal memberi tahu polisi tentang acara donasi.

ADVERTISEMENT

Dari sembilan orang yang tewas, enam di antaranya wanita dan tiga anak. Korban dibawa ke rumah sakit negara bagian Abbasi Shaheed.

Seorang pejabat LSM mengatakan dua jenazah tambahan dikirim ke rumah sakit lain di kota itu.

Salah satu warga, Asma Ahmed mengatakan nenek dan keponakannya termasuk di antara yang tewas. Dia heran dengan kekacauan saat pembagian sedekah.

"Setiap tahun kami datang ke pabrik untuk zakat. Mereka mulai memukuli para wanita dengan pentungan dan mendorong mereka. Ada kekacauan di mana-mana," ujar Ahmed.

"Mengapa mereka memanggil kita jika mereka tidak bisa mengaturnya?" sambungnya.

Pada hari pertama Ramadan -- ketika umat Islam secara tradisional memberikan sumbangan kepada orang miskin -- satu orang tewas dan delapan lainnya terluka di barat laut Pakistan.

Keuangan Pakistan telah tertatih-tatih oleh beberapa dekade salah urus keuangan dan kekacauan politik. Situasi ini diperparah oleh krisis energi global yang disebabkan oleh perang di Ukraina, dan banjir monsun tahun lalu yang menenggelamkan sepertiga wilayah negara itu.

Negara Asia Selatan ini terlilit utang dan harus memberlakukan reformasi pajak yang keras dan mendorong harga utilitas untuk membuka tahap lain dari bail-out IMF senilai USD 6,5 miliar dan menghindari gagal bayar.

(eva/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads