Sembilan pesawat militer China terdeteksi mengudara hingga melintasi garis median Selat Taiwan pada Jumat (31/3) saat melakukan patroli kesiapan tempur. Aktivitas militer terbaru Beijing itu dilakukan setelah Presiden Tsai Ing-wen transit di Amerika Serikat (AS) sebelum mengunjungi Amerika Tengah.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (31/3/2023), China beberapa hari lalu mengancam akan ada balasan jika Tsai bertemu Ketua DPR AS Kevin McCarthy saat transit di Negeri Paman Sam itu. Rencana pertemuan itu dipandang Beijing sebagai peningkatan dukungan Washington untuk Taipei.
Tsai diperkirakan akan bertemu McCarthy di Los Angeles saat perjalanan pulang ke Taipei pada April mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Pertahanan Taiwan, dalam pernyataan terbaru pada Jumat (31/3) waktu setempat, mengumumkan bahwa sembilan pesawat militer China telah melintasi garis median Selat Taiwan, tepatnya di bagian utara, tengah dan selatan.
Garis median itu berfungsi sebagai zona penyangga tidak resmi antara Taiwan dan China.
Disebutkan Kementerian Pertahanan Taiwan bahwa Angkatan Bersenjata Taiwan mengerahkan pesawat dan kapalnya untuk memantau situasi, dengan menggunakan prinsip 'tidak memicu eskalasi konflik atau menyebabkan perselisihan'.
"Pengerahan pasukan militer komunis disengaja untuk menciptakan ketegangan di Selat Taiwan, tidak hanya merusak perdamaian dan stabilitas, tapi juga berdampak negatif pada keamanan regional dan pembangunan ekonomi," sebut Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Taiwan mengecam patroli China yang disebutnya sebagai 'tindakan tidak rasional'.
Belum ada tanggapan resmi dari China atas laporan Taiwan ini.
Sementara itu, Tsai dalam persinggahan pertamanya di AS sejak tahun 2019, menuturkan dalam sebuah acara yang digelar forum think-tank Hudson Institute di New York pada Kamis (30/3) bahwa penyebab meningkatnya ketegangan ada pada China.
"China secara sengaja meningkatkan ketegangan, tapi Taiwan selalu menanggapi dengan hati-hati dan tenang, sehingga dunia bisa melihat bahwa Taiwan adalah pihak yang bertanggung jawab dalam hubungan lintas selat," ucap Tsai menurut kutipan yang dilaporkan kantor kepresidenan Taiwan.