Perseteruan antara mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dan PM Anwar Ibrahim makin memanas. Mahathir menuntut Anwar untuk mencabut pernyataannya yang dinilai mencemarkan nama baiknya dan meminta maaf kepadanya.
Seperti dilansir The Star, Selasa (28/3/2023), Mahathir menggelar konferensi pers pada Selasa (28/3) waktu setempat untuk menuntut Anwar mencabut pernyataannya yang dinilai mencemarkan dirinya itu.
Dalam konferensi pers itu, Mahathir juga menuntut Anwar meminta maaf secara tertulis. Tidak hanya itu, Mahathir juga melayangkan surat somasi pada Senin (27/3) waktu setempat dan ditegaskan bahwa Anwar memiliki waktu tujuh hari untuk menanggapinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun Perdana Menteri tidak menyebut nama saya dalam pidatonya, jelas dia merujuk pada saya," ucap Mahathir dalam konferensi pers pada Selasa (28/3) waktu setempat.
"Siapa lagi yang memimpin negara ini selama 22 tahun ditambah 22 bulan lagi sebagai perdana menteri," tegasnya.
Pernyataan yang dinilai Mahathir telah mencemarkan nama baiknya itu disampaikan Anwar dalam kongres nasional khusus Partai Keadilan Rakyat (PKR) pada 18 Maret lalu.
Pada saat itu, Anwar menuturkan pernah mengenal seseorang yang menguasai sepenuhnya sumber daya Malaysia untuk diri sendiri dan keluarganya selama masa pemerintahan yang berlangsung 22 tahun dan 22 bulan.
Lihat juga Video 'Anwar Ibrahim: Di Malaysia Permusuhannya Tajam, Itu Warisan Mahathir':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.