Pemerintahan dan kepolisian Spanyol dihujat setelah terungkap bahwa ada polisi yang menggunakan taktik penyamaran dengan melibatkan hubungan seks. Hal ini memicu kemarahan publik Spanyol.
Seperti dilansir AFP, Jumat (24/3/2023), seorang polisi Spanyol dilaporkan menyusup ke dalam kelompok sayap kiri jauh dan kelompok hijau lalu melakukan hubungan seks dengan para aktivis dari kelompok untuk mendapatkan kepercayaan dan memperoleh informasi.
Skandal ini mencuat saat media lokal Catalan, La Directa, melaporkan pada Januari lalu bahwa seorang polisi bernama Daniel Hernandez melakukan hubungan seksual dengan sejumlah anggota kelompok aktivis dan gerakan sayap kiri jauh Barcelona sejak tahun 2020 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan media itu, hubungan intim antara si polisi dan salah satu aktivis itu berlangsung hampir setahun lamanya.
Sejauh ini enam wanita telah melaporkan si polisi itu atas tuduhan pelecehan seksual. Wanita-wanita itu berargumen persetujuan seksual didapatkan dari mereka atas dasar kebohongan.
Pengacara salah satu wanita itu, Mireia Salazar, menuturkan kepada AFP bahwa salah satu pelaporan itu bertujuan 'mengetahui sejauh mana praktik ini terjadi, yang menurut pendapat kami, tidak memiliki dasar hukum'.
Skandal ini semakin dalam setelah cabang Madrid dari kelompok aktivis iklim bernama Extinction Rebellion mengungkapkan pekan lalu bahwa kelompoknya disusupi oleh seorang polisi wanita yang 'melakukan hubungan seksual dengan salah satu anggotanya'.
Kasus Hernandez memicu kemarahan publik Spanyol, terutama di wilayah Catalonia yang dilanda krisis politik terburuk dalam beberapa dekade lalu setelah gagal mendorong kemerdekaan wilayahnya tahun 2017 lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Skandal ini mencuat setelah pemerintah pusat Spanyol mengakui tahun lalu bahwa pihaknya memata-matai telepon genggam dari 18 pemimpin separatis Catalan menggunakan spyware Israel bernama Pegasus.
"Di mana batasan moral Anda? Di mana batasan etika Anda?" tanya seorang anggota parlemen dari partai separatis Catalan, ERC, Gabriel Rufian kepada Perdana Menteri (PM) Pedro Sanchez.
"Ini bukan hanya ancaman terhadap kebebasan politik, kebebasan ideologi, tapi juga -- tampaknya -- kebebasan seksual," cetusnya, merujuk pada kasus penyamaran polisi di Barcelona yang melibatkan hubungan seks itu.
Kritikan juga datang dari partai sayap kiri jauh, Podemos, yang merupakan anggota mitra koalisi Partai Sosialis yang menaungi PM Sanchez.
"Itu merupakan kekerasan terhadap wanita," sebut Menteri Negara untuk Kesetaraan, Angela Rodriguez, dari Podemos saat berbicara kepada stasiun radio lokal Catalan, Rac1.
"Dan saya pikir semakin cepat kita mengetahui apa yang terjadi dan keadilan bisa ditegakkan, semakin baik bagi reputasi lembaga keamanan," imbuhnya.
Sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari Kementerian Dalam Negeri maupun Kepolisian Spanyol atas tuduhan itu.
Lihat juga Video 'Usai Bom Surat, Kedutaan Ukraina di Spanyol Kini Terima 'Paket Berdarah'':