Usai Pertemuan, Putin-Xi Kompak Sebut AS Rusak Stabilitas Global

Usai Pertemuan, Putin-Xi Kompak Sebut AS Rusak Stabilitas Global

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 22 Mar 2023 10:54 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Rusia, Senin (20/3/2023) waktu setempat. Keduanya membahas berbagai hal, termasuk negosiasi untuk mengakhiri pertempuran Rusia dan Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping (Foto: Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via Reuters)
Jakarta -

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyelesaikan pembicaraan mereka di Moskow dengan kata-kata hangat tentang persahabatan kedua negara. Namun, tidak ada tanda-tanda terobosan diplomatik atas perang di Ukraina.

Kunjungan Xi ke Moskow telah lama digembar-gemborkan oleh Kremlin sebagai unjuk dukungan dari sahabatnya yang paling berkuasa. Kedua pemimpin menyebut satu sama lain sebagai teman baik, menjanjikan kerja sama ekonomi dan menggambarkan hubungan negara mereka sebagai yang terbaik yang pernah ada.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (22/3/2023), dalam pernyataan bersama, Xi dan Putin sepakat menyebut Washington merusak stabilitas global dan NATO menerobos masuk ke kawasan Asia-Pasifik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai Ukraina, Putin memuji Xi atas rencana perdamaian yang dia usulkan bulan lalu, dan menyalahkan Ukraina dan Barat karena menolak usulan Xi tersebut.

"Kami percaya bahwa banyak ketentuan dari rencana perdamaian yang diajukan oleh China selaras dengan pendekatan Rusia dan dapat diambil sebagai dasar penyelesaian damai ketika mereka siap untuk itu di Barat dan di Kyiv. Namun, sejauh ini kami tidak melihat kesiapan seperti itu dari pihak mereka," kata Putin.

ADVERTISEMENT

Tetapi Xi hampir tidak menyebutkan konflik itu sama sekali, mengatakan bahwa China memiliki "posisi tidak memihak" di dalamnya.

Simak Video 'Putin Tindaklanjuti Proposal China untuk Akhiri Perang di Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Menanggapi pertemuan tersebut, Gedung Putih mendesak Beijing untuk menekan Rusia agar mundur dari wilayah kedaulatan Ukraina untuk mengakhiri perang.

Putin dan Xi menandatangani perjanjian kemitraan "tanpa batas" tahun lalu, hanya beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina. Beijing sejak itu menolak menyalahkan Moskow atas perang di Ukraina dan mengutuk sanksi Barat terhadap Rusia.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads