Seorang pria Palestina ditangkap oleh tentara Israel terkait tindak penyerangan terhadap pasangan Israel di wilayah Tepi Barat pada Minggu (19/3). Pria Palestina itu disebut melepas tembakan ke arah pasangan Israel yang sedang berada di dalam mobil mereka, hingga melukai salah satu orang.
Seperti dilansir Reuters, Senin (20/3/2023), para pejabat Israel menyebut satu korban luka merupakan warga Israel juga memegang status kewarganegaraan Amerika Serikat (AS).
Disebutkan juga bahwa sejumlah tentara Israel yang ada di lokasi langsung membalas tembakan pelaku itu, hingga melukainya. Tentara Israel kemudian melakukan pengejaran terhadap pelaku yang berujung penangkapannya.
Insiden ini terjadi saat para pejabat Israel dan Palestina menggelar pembicaraan yang didukung AS dan digelar di Mesir, yang bertujuan meredakan kekerasan yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir, terutama menjelang bulan suci Ramadan.
Aksi penyerangan itu terjadi di Huwara, yang bulan lalu menjadi lokasi penembakan oleh seorang anggota militan Hamas terhadap sebuah mobil yang menewaskan dua pemukim Israel.
Para pemukim Israel merespons penembakan itu dengan membakar rumah-rumah dan mobil di area itu hingga menewaskan satu warga Palestina.
Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden untuk membahas serangan pada Minggu (19/3) waktu setempat.
"Perdana Menteri memberitahu Presiden Biden bahwa Israel akan terus mengambil tindakan di mana-mana untuk melawan teroris dan arsitek terorisme," demikian pernyataan kantor PM Israel.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)