AS Kembali Terbangkan Drone Pengintai Usai Insiden di Laut Hitam

ADVERTISEMENT

AS Kembali Terbangkan Drone Pengintai Usai Insiden di Laut Hitam

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 18 Mar 2023 13:56 WIB
INDIAN SPRINGS, NV - NOVEMBER 17:  (EDITORS NOTE: Image has been reviewed by the U.S. Military prior to transmission.) An MQ-9 Reaper remotely piloted aircraft (RPA) flies by during a training mission at Creech Air Force Base on November 17, 2015 in Indian Springs, Nevada. The Pentagon has plans to expand combat air patrols flights by remotely piloted aircraft by as much as 50 percent over the next few years to meet an increased need for surveillance, reconnaissance and lethal airstrikes in more areas around the world.  (Photo by Isaac Brekken/Getty Images)
wujud drone AS yang jatuh di Laut Hitam (Foto: Getty Images/Isaac Brekken)
Jakarta -

Amerika Serikat telah melanjutkan penerbangan drone pengintai di atas wilayah Laut Hitam menyusul pencegatan oleh jet tempur Rusia, yang menyebabkan jatuhnya drone pengintai AS.

Dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (18/3/2023), pejabat-pejabat AS mengatakan bahwa drone pengintai RQ-4 Global Hawk terbang ke wilayah Laut Hitam pada hari Jumat (17/3) waktu setempat. Disebutkan bahwa itu adalah penerbangan drone pertama sejak insiden jatuhnya drone AS pada hari Selalu lalu.

Sebelumnya, pejabat-pejabat Pentagon telah berulang kali menekankan bahwa insiden tersebut tidak akan menghentikan Washington untuk menerbangkan misi semacam itu.

Jatuhnya drone MQ-9 AS pada hari Selasa adalah insiden langsung pertama AS-Rusia sejak perang Ukraina dimulai. Insiden ini memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Washington dan Moskow karena kedua negara secara terbuka saling menyalahkan.

Rusia telah membantah tuduhan AS bahwa dua jet tempur Su-24 miliknya bertindak sembrono di sekitar pesawat tak berawak AS itu. Rusia malah menyalahkan "manuver tajam" oleh drone AS atas kecelakaan itu.

Namun, Pentagon merilis sebuah video pada hari Kamis (16/3) yang menunjukkan sebuah jet tempur Su-27 Rusia datang sangat dekat dengan drone AS dan membuang bahan bakar di dekatnya, yang menurut pejabat AS adalah upaya nyata untuk merusak drone Amerika saat terbang.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT