Uzbekistan Gelar Referendum soal Presiden Bisa Menjabat 10 Tahun Lagi

Uzbekistan Gelar Referendum soal Presiden Bisa Menjabat 10 Tahun Lagi

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Mar 2023 16:58 WIB
FILE - In this file Friday, Oct. 11, 2019 file photo, Uzbekistans President Shavkat Mirziyoyev attends the meeting of the heads of CIS states in Ashgabat, Turkmenistan. Uzbekistans president is expected to win a new term by a landslide against weak competition in an election Sunday. Shavkat Mirziyoyev has relaxed many of the policies of his dictatorial predecessor but has made little effort at political reform. (Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)
Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev (Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)
Tashkent -

Referendum konstitusional akan digelar pada akhir April mendatang di Uzbekistan. Referendum itu akan mengatur perpanjangan masa jabatan untuk Presiden Shavkat Mirziyoyev yang bisa tetap berkuasa hingga sedikitnya satu dekade ke depan.

Seperti dilansir AFP, Rabu (15/3/2023), Mirziyoyev menjabat Presiden Uzbekistan sejak tahun 2016 setelah kematian pendahulunya, Islam Karimov. Selama masa jabatannya, Mirziyoyev mendorong reformasi ekonomi dan sosial yang signifikan di negara Asia Tengah tersebut.

Namun pemerintahan Mirziyoyev dituduh, oleh organisasi kemanusiaan, telah menginjak-injak hak dasar rakyat di negara berpenduduk 35 juta jiwa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amandemen konstitusi Uzbekistan itu memungkinkan Mirziyoyev yang kini berusia 65 tahun untuk kembali maju sebagai capres dalam pemilu tahun 2026 mendatang. Jika berhasil terpilih kembali, Mirziyoyev akan menjabat hingga tahun 2033 mendatang atau bahkan tahun 2040 mendatang.

Menurut draf amandemen yang diajukan, masa jabatan Presiden Uzbekistan akan diperpanjang menjadi tujuh tahun dan kandidat capres akan 'memiliki hak untuk mencalonkan diri ... terlepas jumlah masa jabatan berturut-turut' yang sudah dipegangnya.

ADVERTISEMENT

Konstitusi baru yang diusulkan itu juga akan mengamandemen dua pertiga dari undang-undang saat ini.

Amandemen konstitusi itu akan divoting oleh publik Uzbekistan pada 30 April mendatang.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Setelah menjabat sejak tahun 2016, Mirziyoyev terpilih kembali menjabat Presiden Uzbekistan untuk masa jabatan lima tahun dalam pemilu Oktober 2021 lalu, dengan dukungan 80 persen suara. Para pengamat internasional menilai pemilu tahun 2021 itu tidak memiliki persaingan nyata.

Draf amandemen itu sebelumnya telah divoting oleh parlemen, dengan dukungan penuh diberikan oleh dua majelis dalam parlemen Uzbekistan.

Disebutkan juga bahwa draf amandemen itu mengusulkan rencana untuk menjadikan Uzbekistan sebagai 'negara sosial' di mana 'manusia, kehidupannya, kebebasannya, kehormatannya dan martabatnya merupakan nilai tertinggi'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads