Dokumenter Soal Alexei Navalny Menang Oscar, Kremlin Sewot!

Dokumenter Soal Alexei Navalny Menang Oscar, Kremlin Sewot!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 14 Mar 2023 15:13 WIB
FILE - In this file photo taken on Saturday, Feb. 29, 2020, Russian opposition activist Alexei Navalny takes part in a march in memory of opposition leader Boris Nemtsov in Moscow, Russia. The German hospital treating Russian dissident Alexei Navalny says tests indicate that he was poisoned. The CharitΓ© hospital said in a statement Monday, Aug. 24, 2020 that the team of doctors who have been examining Navalny since he was admitted Saturday have found the presence of β€œcholinesterase inhibitors” in his system. Cholinesterase inhibitors are a broad range of substances that are found in several drugs, but also pesticides and nerve agents. (AP Photo/Pavel Golovkin, File)
Alexei Navalny (dok. AP Photo/Pavel Golovkin)
Moskow -

Dokumenter soal tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny berhasil meraih piala Oscar sebagai film dokumenter terbaik pada Minggu (12/3) malam waktu Amerika Serikat (AS). Menanggapi kemenangan dokumenter soal Navalny yang kini tengah dibui, Kremlin memberikan reaksi keras.

Seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, Selasa (14/3/2023), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut pemberian penghargaan bagi dokumenter soal Navalny itu memiliki 'elemen politisasi' di dalamnya.

"Saya tidak bisa menilai kualitas dokumenter itu karena saya belum menontonnya," ucapnya kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, meskipun saya belum menontonnya, saya berani mengatakan bahwa ada elemen politisasi terhadap isu tersebut. Hollywood terkadang tidak segan untuk mempolitisasi karyanya, sehingga hal semacam itu terjadi," ujar Peskov dalam pernyataannya.

"Tapi tetap saja, saya tidak akan membahas soal nilai sinematik dari film itu," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Peskov menyampaikan tanggapan itu saat ditanya wartawan soal kemenangan dokumenter berjudul 'Navalny' itu sebagai Film Fitur Dokumenter Terbaik dalam Academy Awards 2023 yang digelar di Los Angeles, California, AS, pada Minggu (12/3) malam waktu setempat.

Film dokumenter karya sutradara Daniel Roher asal Kanada itu mengeksplorasi plot untuk membunuh Navalny, yang dikenal luas sebagai pengkritik Presiden Vladimir Putin. Navalny kini tengah menjalani masa hukuman selama sembilan tahun di penjara dengan keamanan maksimum di Moskow.

Lihat juga Video 'Kemenangan Besar Everything Everywhere All at Once di Oscar 2023':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Secara terpisah, putri Navalny menuturkan kepada CNN bahwa meski mendekam di penjara, sang ayah telah mengetahui jika film dokumenter soal dirinya baru saja meraih piala Oscar.

"Iya, saya bisa mengonfirmasi bahwa dia tahu jika dia menang Oscar. Masih gila untuk mengatakannya dengan lantang, dan saya yakin dia sangat bahagia," ucap Dasha Navalnaya kepada wartawan CNN, Erin Burnett.

Disebutkan Navalnaya bahwa kemenangan dokumenter soal ayahnya dalam Academy Awards menjadi realisasi jika pekerjaan sang ayah dan semua orang yang 'berjuang melawan rezim Putin tidak akan tidak terlihat'.

"Kami berjuang dalam pertarungan dan tampaknya kami menang," ujarnya.

Dokumenter yang dipersembahkan oleh CNN Films dan HBO Max itu menyoroti penyelidikan oleh Kepala Koresponden Internasional CNN Clarissa Ward dan kelompok jurnalis Bellingcat terhadap kasus diracunnya Navalny, yang mantan kandidat capres Rusia itu, dengan agen saraf Novichok tahun 2020 lalu.

Navalny dan sejumlah pejabat Barat menyalahkan percobaan pembunuhan yang gagal itu terhadap Kremlin, yang telah membantah terlibat.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads