Para politisi Iran menduga para siswi yang menjadi korban sengaja menjadi target kelompok Islamis garis keras. Namun para aktivis setempat meyakini keracunan massal itu berkaitan dengan unjuk rasa besar-besaran yang marak di berbagai wilayah Iran sejak September tahun lalu setelah kematian Mahsa Amini (22).
Amini meninggal beberapa hari setelah ditangkap oleh polisi moral Teheran atas dugaan melanggar aturan berhijab. Banyak siswi Iran yang terlibat dalam unjuk rasa itu, bahkan beberapa nekat mencopot hijab mereka di ruang-ruang kelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga siswi yang merobek foto pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bahkan menyerukan kematiannya.
Dalam tanggapannya, Khamenei sebelumnya menyebut keracunan massal itu sebagai 'tindak kriminal yang tidak termaafkan' dan menyatakan pelakunya pantas dihukum mati.
(nvc/ita)