Rusia melancarkan serangan rudal besar-besaran ke Ukraina yang menewaskan sedikitnya enam orang. Serangan Rusia terbesar di Ukraina dalam beberapa minggu ini, juga menyebabkan pemadaman listrik di negara tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (9/3/2023), militer Ukraina dilaporkan berhasil menembak jatuh hampir setengah dari puluhan rudal yang diluncurkan oleh Rusia di setidaknya 10 wilayah, saat pertempuran berkecamuk untuk menguasai kota Bakhmut di Ukraina timur.
Rentetan serangan rudal Rusia tersebut menghantam wilayah Lviv yang relatif damai di Ukraina barat, dan menyebabkan kota kedua Ukraina, Kharkiv tanpa listrik, air atau pemanas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Musuh menembakkan 81 rudal dalam upaya mengintimidasi warga Ukraina lagi, kembali ke taktik mereka yang menyedihkan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Selama berbulan-bulan Rusia telah menggempur fasilitas-fasilitas utama di Ukraina dengan rudal dan drone -- mengganggu pasokan air, pemanas, dan listrik bagi jutaan orang.
Walikota Kyiv, Vitali Klitschko mengatakan dua orang terluka dan 15 persen rumah tangga tanpa listrik dan 40 persen tanpa pemanas akibat serangan rudal di dua wilayah di ibu kota Ukraina tersebut.
Gubernur wilayah Lviv, mengatakan bahwa mayat lima orang telah ditemukan di puing-puing setelah rudal menghantam rumah mereka. Sementara gubernur wilayah Dnipropetrovsk mengatakan bahwa seorang pria berusia 34 tahun telah tewas.
Lihat juga Video 'Ukraina Boikot Game Atomic Heart':
Operator energi nuklir Ukraina mengatakan serangan rudal itu juga memutus pasokan listrik ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang dikendalikan oleh pasukan Rusia dan merupakan yang terbesar di Eropa.
Untuk keenam kalinya sejak diambil alih, fasilitas tersebut sekarang beroperasi dengan generator diesel.
Serangan juga dilaporkan terjadi pada pembangkit energi di beberapa bagian lain Ukraina, termasuk Kharkiv di timur laut dan wilayah Odesa di barat daya.
Di wilayah Kharkiv, yang terletak di perbatasan dengan Rusia, Gubernur Oleg Synegubov mengatakan telah terjadi 15 serangan yang menargetkan fasilitas infrastruktur penting.
Di kota utama Kharkiv di kawasan itu, walikota Igor Terekhov mengatakan kota itu sepenuhnya tanpa listrik, air, dan pemanas pada Kamis pagi waktu setempat dan menggunakan generator akibat serangan rudal Rusia.