Korea Utara (Korut) menuduh musuh, yang merujuk pada Korea Selatan (Korsel), telah menembakkan puluhan peluru artileri di dekat perbatasan kedua negara. Seoul dengan tegas langsung membantah tuduhan Pyongyang tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Rabu (8/3/2023), Staf Jenderal Militer Korut menyatakan pihaknya menempatkan unit artileri garis depan dalam keadaan siaga dan meningkatkan aktivitas pengawasan usai mendeteksi tembakan artileri oleh 'musuh' di kota perbatasan Paju pada Selasa (7/3) pagi.
Pyongyang diketahui kerap menggunakan istilah 'musuh' untuk menyebut Korsel, negara tetangganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Staf Jenderal Militer Korut bahwa sekitar 30 peluru artileri ditembakkan dalam latihan militer Korsel. Pyongyang menyebutnya sebagai 'provokasi militer yang sangat serius' yang semakin memperburuk ketegangan di kawasan.
Staf Jenderal Militer Korut juga mendesak Korsel untuk segera menghentikan aktivitas semacam itu di dekat perbatasan.
"Ini merupakan provokasi serius yang melibatkan angkatan bersenjata. Ini semakin memperburuk situasi. Kami dengan tegas memperingatkan pihak musuh untuk tidak melakukan pergerakan militer semacam itu di dekat garis demarkasi," tegas juru bicara kantor Staf Jenderal Militer Korut seperti dilansir TASS.
Juru bicara kantor Staf Jenderal Militer Korut menambahkan bahwa segera setelah tembakan artileri terdeteksi di wilayah Korsel, pasukan artileri Pyongyang diperintahkan menjaga kesiapan tembak dan memantau aksi 'musuh'.
Militer Korut juga mengambil langkah-langkah memperkuat pengawasan dan pertahanan antipesawat.
Simak Video 'Korut Siap Perang Bila AS Tembak Jatuh Rudal Uji Coba':
Korsel membantah telah melepaskan tembakan artileri, simak di halaman berikutnya.
Dalam tanggapan resminya, Kepala Staf Gabungan Korsel membantah pasukannya telah melepaskan tembakan artileri seperti diklaim Korut sebelumnya. Seoul juga menyebut klaim Pyongyang itu absurd dan tidak berdasar.
"Tidak ada tembakan artileri oleh militer kami di wilayah yang diklaim oleh Korut (sebagai lokasi tembakan)," sebut Kepala Staf Gabungan Korsel dalam pernyataannya seperti dilansir kantor berita Yonhap.
"Pengumuman oleh Staf Jenderal Militer Korea Utara tidak benar dan merupakan klaim tidak berdasar," tegas pernyataan itu.
Diketahui bahwa pesawat-pesawat perang Korsel dan Amerika Serikat (AS), pada Selasa (7/3) waktu setempat, melakukan latihan lepas landas dengan cepat untuk merespons ancaman Korut dalam menghancurkan lapangan-lapangan udara.