Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menyebut negaranya tidak merasa sedang terisolasi saat negara-negara Barat menjatuhkan rentetan sanksi terkait invasi ke Ukraina. Lavrov juga menyatakan bahwa Barat akan segera menyadari jika mereka mengisolasi diri mereka sendiri, bukan Moskow.
Seperti dilansir kantor berita TASS, Jumat (3/3/2023), pernyataan itu disampaikan Lavrov dalam konferensi pers setelah menghadiri pertemuan para Menlu negara-negara G20 di New Delhi, India, pada Kamis (2/3) waktu setempat.
"Kami tidak merasa terisolasi, apalagi selama acara-acara G20, atau ketika kami menggelar acara puncak dan pertemuan menteri dalam kerangka kerja kelompok BRICS dan Organisasi Kerja Sama Shanghai, atau ketika kami bertemu negara-negara anggota Liga Negara Arab, dengan anggota Uni Afrika, atau dengan sahabat-sahabat Amerika Latin. Kami tidak merasa terisolasi sama sekali," tegas Lavrov.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya lihat, Barat yang sedang mengisolasi diri sendiri, dan kesadaran soal hal itu akan segera muncul," cetusnya.
Lebih lanjut, Lavrov menekankan bahwa 'negara-negara berkembang melihat dengan baik bahwa semua mantra-mantra soal perlunya memperjuangkan demokrasi melawan otokrasi benar-benar berharga'.
Lavrov juga menekankan bahwa perwakilan dari Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan NATO berkeliling dunia untuk menuntut agar Rusia dikecam.
"Apakah ini demokrasi yang sebenarnya dan penghormatan terhadap hak setiap negara untuk membuat pilihan sendiri? Piagam PBB menetapkan bahwa PBB didasarkan pada kesetaraan kedaulatan negara. Barat tidak pernah menghormati prinsip ini dan terus melanjutkan 'penindakan' yang melanggar hukum, maaf untuk kata ini, terhadap semua orang dan segalanya," ucap Lavrov dalam pernyataannya.
Lihat juga Video 'Tangguhkan Perjanjian Nuklir, Rusia Kini Produksi Massal Rudal Hipersonik':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Ditambahkan juga oleh Lavrov bahwa mitra-mitranya dari negara-negara berkembang telah bertanya kepada perwakilan Barat soal apa yang dapatkan sebagai imbalan, jika mereka bersedia mengecam Rusia.
"Tahukah Anda apa jawabannya? 'Kami (Barat-red) tidak akan menghukum Anda'," sebut Lavrov.
Belum ada tanggapan resmi AS dan negara-negara Barat lainnya terhadap pernyataan terbaru Lavrov ini.