Tambah Lagi, AS Akan Kirim Bantuan Militer Rp 6 T untuk Ukraina

Tambah Lagi, AS Akan Kirim Bantuan Militer Rp 6 T untuk Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 03 Mar 2023 13:02 WIB
Amerika Serikat mengirimkan senjata canggih untuk memperkuat Ukraina melawan Rusia. Salah satu senjata yang dikirim adalah sistem roket canggih M142 HIMARS.
Bantuan militer terbaru AS itu sebagian besar akan terdiri atas amunisi untuk sistem peluncur roket canggih HIMARS (dok. AFP/Ted Aljibe)
Washington DC -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan bantuan militer terbaru untuk Ukraina pada Jumat (3/3) waktu setempat. Paket bantuan militer terbaru untuk Kiev ini mencapai senilai US$ 400 juta (Rp 6,1 triliun) dan sebagian besar akan terdiri atas amunisi untuk sistem peluncur roket canggih HIMARS.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (3/3/2023), rencana pengumuman bantuan militer tambahan itu diungkapkan oleh dua pejabat AS yang tidak disebut identitasnya dan seseorang yang memahami paket bantuan terbaru itu seperti dikutip Reuters.

Paket bantuan itu, sebut sejumlah sumber, diperkirakan akan mencakup lebih banyak Roket Peluncur Multiple Berpemandu (GMLRS) untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), kemudian juga lebih banyak amunisi untuk Kendaraan Tempur Bradley, serta jembatan peluncuran kendaraan lapis baja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peralatan-peralatan militer yang akan dikirimkan AS ke Ukraina itu didanai oleh Presidential Drawdown Authority (PDA), di mana Presiden AS bisa mengesahkan pengalihan barang dan jasa dari persediaan AS tanpa izin Kongres untuk merespons situasi darurat.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby, saat berbicara kepada wartawan pada Kamis (2/3) waktu setempat, enggan menyebut angka nilai total paket bantuan militer terbaru AS untuk Ukraina. Kirby hanya menyatakan lebih banyak informasi detail akan dirilis lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Bantuan untuk Ukraina diperkirakan akan menjadi topik pembahasan utama ketika Presiden Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu di Gedung Putih pada Jumat (3/3) waktu setempat.

Beberapa waktu terakhir, AS berupaya membahas dengan sekutu-sekutu dekatnya soal kemungkinan menjatuhkan sanksi-sanksi baru untuk China, jika negara itu sungguh-sungguh memberikan dukungan militer untuk Rusia dalam perang di Ukraina.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Bertemu Zelensky, Biden Janji Kirimkan 700 Tank ke Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Saat ditanya apakah potensi sanksi baru untuk Beijing ikut dibahas dalam pertemuan Biden dan Scholz, Kirby menjawab: "Saya tentu berharap dalam konteks pembahasan soal apa yang terjadi di Ukraina bahwa isu dukungan pihak ketiga untuk Rusia bisa muncul."

Pada Kamis (2/3) waktu setempat, Scholz memberikan pesan khusus untuk mengingatkan China agar tidak mengirimkan pasokan senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Pesan itu disampaikan Scholz saat berpidato di hadapan parlemen Jerman.

"Pesan saya untuk Beijing adalah jelas: Gunakan pengaruh Anda di Moskow untuk mendorong penarikan pasukan Rusia," cetus Scholz , seperti dilansir AFP.

"Dan jangan memasok senjata ke agresor Rusia," tegasnya dalam pesan kepada China.

Dalam pidatonya, Scholz juga menyatakan bahwa Jerman bersama sekutu-sekutunya tengah melakukan pembicaraan dengan Ukraina soal jaminan keamanan di masa depan, dalam mempersiapkan perdamaian berkelanjutan untuk Kiev.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads