Saat ditanya lebih lanjut soal apakah China akan 'melanggar batas' jika negara itu benar-benar memberikan pasokan senjata kepada Rusia, Biden menegaskan AS akan memberikan tanggapannya.
"Itu akan menjadi batas yang sama yang akan dilanggar semua pihak. Dengan kata lain, kami akan menjatuhkan sanksi berat terhadap siapa saja yang melakukannya," tegasnya.
Laporan intelijen AS, seperti diungkapkan tiga sumber yang dikutip CNN, menyebutkan bahwa pemerintah China tengah mempertimbangkan untuk memberikan pasokan drone dan amunisi kepada Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan sumber-sumber itu bahwa Beijing tampaknya belum mengambil keputusan akhir, namun negosiasi antara China dan Rusia soal harga dan ruang lingkup peralatan tengah berlangsung.
Sementara itu, majalah terkemuka Jerman Der Spiegel, tanpa mengutip sumber-sumber spesifik, dalam laporannya pada Kamis (23/2) waktu setempat menyebut Rusia tengah melakukan pembicaraan dengan perusahaan China soal pembelian 100 unit drone.
Laporan Der Spiegel itu menyebut produsen drone China bernama Xian Bingo Intelligent Aviation Technology telah mengatakan siap untuk memproduksi 100 prototipe drone ZT-180 buatannya, yang menurut majalah Jerman itu bisa membawa hulu ledak seberat 35-50 kilogram.
Disebutkan juga bahwa drone-drone itu direncanakan akan dikirimkan mulai April mendatang.
Kementerian Luar Negeri China dalam tanggapannya mengaku tidak mengetahui soal laporan pembicaraan antara Rusia dan perusahaan Beijing terkait pembelian drone. Namun disinggung juga bahwa banyak informasi keliru yang kini menyebar soal China.
"Ada volume besar, terlalu banyak disinformasi yang menyebar soal China dalam hal ini. Kita harus waspada soal niat di balik ini," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dalam konferensi pers pada Jumat (24/2) waktu setempat, seperti dilansir Reuters.
"Saya juga ingin menekankan bahwa China dalam ekspor produk militer selalu bersikap hati-hati dan bertanggung jawab, tidak menjual produk-produk militer ke area-area konflik atau pihak-pihak yang bertikai," jelasnya.
(nvc/idh)