Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev bersumpah bahwa negaranya akan menang dalam perang melawan Ukraina yang telah berlangsung setahun terakhir.
Medvedev juga mencetuskan bahwa satu-satunya cara bagi Moskow untuk memastikan perdamaian abadi dengan Ukraina adalah dengan mendorong kembali perbatasan negara-negara musuh sejauh mungkin, bahkan jika harus menyentuh perbatasan Polandia yang merupakan negara anggota NATO.
Seperti dilansir Reuters dan Moscow Times, Sabtu (25/2/2023), pernyataan terbaru Medvedev itu disampaikan pada Jumat (24/2) waktu setempat, tepatnya saat peringatan setahun invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai 24 Februari tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retorika yang disampaikan Medvedev yang merupakan sekutu Presiden Vladimir Putin dan yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia ini, menjadi semakin radikal selama setahun terakhir. Dia dikenal sebagai salah satu pendukung paling vokal untuk invasi Moskow ke Ukraina.
"Kemenangan akan diraih. Kita semua menginginkannya terjadi sesegera mungkin. Dan hari itu akan datang," cetus Medvedev dalam pernyataannya via Telegram.
Dia memprediksi bahwa perundingan yang sulit dengan Ukraina dan Barat akan menyusul dan akan berujung pada 'semacam kesepakatan'. Tidak dijelaskan lebih lanjut soal kesepakatan seperti apa yang mungkin dicapai nanti.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Prancis-Australia Kompak Nyalakan Cahaya Biru-Kuning untuk Ukraina
Medvedev hanya menyebut bahwa kesepakatan itu tidak akan memiliki apa yang dia sebut sebagai 'perjanjian mendasar soal perbatasan sesungguhnya' dan tidak sama dengan pakta keamanan Eropa secara menyeluruh, yang menjadikannya vital bagi Rusia untuk memperluas perbatasannya sendiri saat ini.
"Itulah mengapa begitu penting untuk mencapai semua tujuan dari operasi militer khusus," ucapnya, menggunakan istilah resmi Kremlin untuk menyebut invasinya.
"Untuk sejauh mungkin mendorong kembali perbatasan yang mengancam negara kita, bahkan jika itu adalah perbatasan Polandia," cetus Medvedev, sembari menambahkan bahwa Rusia perlu 'menghancurkan neo-Nazisme sampai ke tanah'.
Polandia diketahui berbagi perbatasan sebelah timur dengan Rusia dan dengan Belarusia, sekutu Moskow, dan berbagi perbatasan sepanjang 200 kilometer di bagian timur laut dengan Kaliningrad, yang merupakan eksklave Rusia.
Setiap perambahan apapun di perbatasan Polandia akan membawa Moskow untuk pertama kalinya ke dalam konflik langsung dengan NATO. Dalam pidato di Warsawa pekan ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji akan mempertahankan 'setiap jengkal' wilayah NATO jika negara anggota aliansi itu diserang.
Belum ada tanggapan resmi dari Polandia, AS maupun NATO atas pernyataan Medvedev itu.
Para pejabat Rusia selalu membenarkan invasi ke Ukraina dengan secara keliru mengklaim Kiev dikuasai oleh neo-Nazi dan sekutu-sekutu Barat ingin menghancurkan Moskow.
Dalam pernyataannya, Medvedev menyebut tentara-tentara Rusia di Ukraina sebagai 'pahlawan' yang sedang 'memulihkan tatanan, perdamaian dan keadilan di tanah kita'. Dia menambahkan bahwa perundingan antara Moskow dan Kiev kemungkinan akan 'sulit' menyusul kemenangan hipotetis Rusia.