Korea Utara yang bersenjata nuklir, tahun lalu menembakkan rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dapat mencapai Amerika Serikat.
Dilansir kantor berita Reuters, Jumat (17/2/2023), latihan itu, yang disebut Deterrence Strategy Committee Tabletop Exercise, dijadwalkan digelar pada 22 Februari mendatang di Departemen Pertahanan AS atau Pentagon. Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa latihan itu akan melibatkan para pembuat kebijakan pertahanan senior dari kedua belah pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Miliarder Bos Bank Investasi China Hilang Misterius!
Seorang miliarder China bernama Bao Fan yang merupakan direktur eksekutif sebuah bank investasi China Renaissance dilaporkan hilang secara misterius. Kabar menghilangnya Bao ini diwarnai anjloknya saham perusahaan miliknya di Hong Kong.
Seperti dilansir AFP, Jumat (17/2/2023), Bao yang merupakan tokoh besar dalam industri teknologi China diketahui memainkan peran penting dalam kemunculan berbagai startup internet domestik.
"Perusahaan tidak dapat menghubungi Bapak Bao," tutur pihak China Renaissance dalam pengumumannya kepada Bursa Saham Hong Kong, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Saham perusahaan milik Bao anjlok hingga 30 persen setelah pengumuman itu dirilis.
- Biden: 3 Objek Terbang yang Ditembak Tak Terkait Balon Mata-mata China
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan tiga objek terbang tak teridentifikasi yang ditembak jatuh di langit Amerika Utara pada akhir pekan lalu tidak terindikasi berkaitan dengan program balon mata-mata China. Ketiga objek misterius itu diduga milik entitas swasta.
Seperti dilansir CNN, Jumat (17/2/2023), penegasan itu disampaikan Biden saat memberikan pernyataan resmi pertama kepada publik, pada Kamis (16/2) waktu setempat, soal aktivitas militer AS menembak jatuh sejumlah objek terbang di wilayahnya dan wilayah Kanada beberapa waktu lalu.
"Kami belum tahu persis apa sebenarnya ketiga objek ini, tapi saat ini tidak ada yang menunjukkan bahwa objek-objek itu terkait dengan program balon mata-mata China atau bahwa objek itu merupakan kendaraan pengintaian dari negara lainnya," ucap Biden dalam pernyataan resminya.
"Penilaian komunitas intelijen saat ini adalah bahwa ketiga objek ini kemungkinan besar merupakan balon-balon yang terkait dengan perusahaan-perusahaan swasta, rekreasi atau institusi penelitian yang mempelajari cuaca atau melakukan penelitian ilmiah lainnya," sebut Biden.
(ita/ita)