Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan tiga objek terbang tak teridentifikasi yang ditembak jatuh di langit Amerika Utara pada akhir pekan lalu tidak terindikasi berkaitan dengan program balon mata-mata China. Ketiga objek misterius itu diduga milik entitas swasta.
Seperti dilansir CNN, Jumat (17/2/2023), penegasan itu disampaikan Biden saat memberikan pernyataan resmi pertama kepada publik, pada Kamis (16/2) waktu setempat, soal aktivitas militer AS menembak jatuh sejumlah objek terbang di wilayahnya dan wilayah Kanada beberapa waktu lalu.
"Kami belum tahu persis apa sebenarnya ketiga objek ini, tapi saat ini tidak ada yang menunjukkan bahwa objek-objek itu terkait dengan program balon mata-mata China atau bahwa objek itu merupakan kendaraan pengintaian dari negara lainnya," ucap Biden dalam pernyataan resminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (17/2/2023):
- Biden Ogah Minta Maaf ke Xi soal Tembak Jatuh Balon Mata-mata China
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan ingin berbicara dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas insiden balon mata-mata Beijing yang ditembak jatuh awal bulan ini. Namun, Biden menegaskan tidak akan meminta maaf kepada Xi karena AS menembak jatuh balon China itu.
Seperti dilansir Associated Press dan CNN, Jumat (17/2/2023), Biden menyampaikan pernyataan resmi pertamanya kepada publik, pada Kamis (16/2) waktu setempat, membahas objek-objek terbang yang ditembak jatuh AS beberapa waktu terakhir, termasuk balon mata-mata China.
Dalam pidatonya di Gedung Putih, Biden menjelaskan keputusannya dalam memerintahkan ditembak jatuhnya balon mata-mata China, yang disebutnya sebagai 'balon pengintaian di ketinggian tinggi yang terkait dengan militer China'.
- Ajaib! 3 Korban Gempa Turki Selamat Usai 10 Hari Tertimbun Reruntuhan
Penyelamatan drastis kembali terjadi di Turki, dengan tiga orang termasuk dua anak-anak dievakuasi dengan selamat usai 10 hari tertimbun puing bangunan yang ambruk akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8. Namun, jumlah korban tewas di Turki dan Suriah juga terus bertambah hingga menembus 43.000 orang.
Seperti dilansir CNN, Jumat (17/2/2023), salah satu korban yang diselamatkan merupakan seorang remaja putri bernama Aleyna Olmez, yang berusia 17 tahun. Olmez dijuluki 'gadis mukjizat' setelah berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup dan reruntuhan bangunan di Turki pada Kamis (16/2) waktu setempat.
Itu berarti Olmez mampu bertahan hidup setelah 248 jam tertimbun puing-puing sejak gempa mengguncang pada 6 Februari lalu.
- Korsel-AS Akan Gelar Latihan Nuklir untuk Hadapi Ancaman Korut
Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat akan mengadakan latihan untuk meningkatkan operasi aset nuklir Amerika sebagai bagian dari upaya untuk melawan ancaman Korea Utara dengan lebih baik. Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa latihan berbasis diskusi tersebut akan digelar di Washington minggu depan.