Seorang mantan penjaga keamanan pada Kedutaan Besar Inggris di Jerman terancam hukuman 14 tahun penjara atas dakwaan menjadi mata-mata Rusia yang menjeratnya. Pria berusia 58 tahun itu telah mengaku bersalah atas dakwaan tersebut.
Seperti dilansir AFP, Jumat (17/2/2023), David Ballantyne Smith (58) mengakui telah memberikan materi sensitif kepada Kedutaan Besar Rusia di Jerman. Dia tertangkap dalam operasi tangkap tangan oleh otoritas setempat dan diadili di Inggris.
Smith dijadwalkan menjalani sidang putusan di pengadilan Old Bailey, London, pada Jumat (17/2) pagi waktu setempat. Hakim Mark Wall, pada Kamis (16/2) waktu setempat, menyatakan dirinya akan menghukum Smith atas dasar dia memiliki 'hubungan berkelanjutan' dengan Moskow dan 'dibayar untuk pengkhianatannya'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hakim Wall sebelumnya menolak klaim Smith yang menyebut dirinya menyerahkan informasi kepada Rusia hanya dua kali untuk 'mempermalukan' Inggris.
"Dia dimotivasi oleh antipatinya terhadap negara ini dan dimaksudkan untuk merusak kepentingan negara ini dengan bertindak seperti yang dia lakukan," sebut hakim Wall dalam pernyataannya.
Smith merupakan veteran militer yang berasal dari Paisley, Skotlandia bagian barat, dan telah bekerja pada Kedutaan Besar Inggris di Jerman selama lima tahun.
Jaksa penuntut menyebut Smith pertama menulis kepada Kedutaan Besar Rusia tahun 2020 lalu, yang isinya mengungkapkan detail soal staf Kedutaan Besar Inggris dan menyarankan kontak lebih lanjut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Setelah otoritas Inggris dan Jerman mengetahui hal ini, kedua negara menyusun rencana operasi untuk menangkap Smith saat beraksi. Dia berhasil ditangkap di apartemennya di Berlin pada Agustus 2021 dan kemudian diekstradisi ke Inggris.
Dalam persidangan pekan ini, Smith mengakui dirinya 'malu' ketika melihat staf-staf Kedutaan Inggris yang dikhianatinya. Dia mengklaim hanya ingin memicu 'ketidaknyamanan dan mempermalukan'.
Namun diungkapkan kemudian dalam persidangan bahwa Smith juga merekam sejumlah video yang menunjukkan area-area sensitif di dalam gedung kedutaan.
Saat ditanya jaksa soal siapa yang mengarahkan dia merekam video-video itu, Smith menjawab: "Tidak ada sama sekali." Dia juga mengaku sedang mabuk saat merekam video-video itu.
Dalam sidang, Smith juga membantah telah mendapatkan bayaran atas aksinya. Namun diketahui dia menerima uang tambahan dari tahun 2020, dan uang tunai sekitar 800 Euro, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan asalnya, ditemukan di kediamannya.
Smith menikah dengan seorang wanita Ukraina yang telah pindah kembali ke negara asalnya tahun 2018 lalu.