Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan agar pengiriman bantuan militer dipercepat saat para Menteri Pertahanan (Menhan) dari negara anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menggelar pertemuan.
Seruan itu dilontarkan Zelensky ketika Rusia terus menggempur wilayah Ukraina bagian timur, yang tampaknya menjadi awal dari rentetan serangan terbaru.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/2/2023), sebagian besar serangan artileri Rusia difokuskan pada Bakhmut, kota yang dibom di Donetsk, Ukraina bagian timur dan menjadi target utama Presiden Vladimir Putin. Tentara Ukraina di wilayah itu telah membentengi posisinya untuk mengantisipasi pertempuran di jalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikuasainya Bakhmut akan memberikan batu loncatan bagi Rusia untuk terus bergerak maju ke arah dua kota lebih besar, yakni Kramatorsk dan Sloviansk, di Donetsk. Itu juga menjadi momentum bagi Moskow setelah mengalami kemunduran selama berbulan-bulan menjelang peringatan setahun invasi ke Ukraina.
"Situasi di garis depan, khususnya di wilayah Donetsk dan Luhansk, tetap sangat sulit. Pertempuran benar-benar terjadi di setiap jengkal tanah Ukraina," sebut Zelensky dalam pidato terbarunya pada Selasa (14/2) malam.
Disebutkan juga oleh Zelensky bahwa Rusia sedang terburu-buru untuk mendapatkan pencapaian sebanyak mungkin dengan dorongan terakhirnya, sebelum Ukraina dan sekutu-sekutunya mengumpulkan kekuatan.
"Itulah mengapa kecepatan menjadi penting. Kecepatan dalam segala hal -- mengadopsi keputusan, melaksanakan keputusan, pengiriman pasokan, pelatihan. Kecepatan dalam menyelamatkan nyawa orang-orang," cetus Zelensky dalam pernyataannya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Zelensky Klaim Gagalkan Rencana Serangan Politik Rusia ke Moldova':
Ukraina lebih cepat dalam menghabiskan pasokan senjata dibandingkan Barat memproduksinya, bahkan mengatakan perlu jet tempur dan rudal jarak jauh untuk menangkal serangan Rusia dan merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki pasukan Moskow.
Amerika Serikat (AS) dan negara-negara NATO menjanjikan dukungan Barat tidak akan memudar dalam menghadapi serangan Rusia yang membayangi, saat para Menhan negara-negara NATO bertemu di Brussels, Belgia.
"Ukraina memiliki persyaratan mendesak untuk membantu negara itu mencapai momen krusial dalam perang. Kami meyakini akan ada jendela peluang untuk mereka melakukan inisiatif," sebut Menhan AS Lloyd Austin, yang memperkirakan Ukraina akan melancarkan serangan balasan pada musim semi mendatang.
Menhan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa opsi memasok Ukraina dengan jet tempur tentu akan dibahas, tapi itu bukan fokus saat ini.
Rusia yang menyebut operasinya di Ukraina untuk menghilangkan ancaman keamanan, menyebut NATO menunjukkan permusuhan terhadap pihaknya setiap hari dan menjadi semakin terlibat dalam konflik. Kiev dan sekutu-sekutu Baratnya menyebut tindakan Rusia sebagai perampasan tanah tidak beralasan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg menyatakan Putih sedang 'mempersiapkan lebih banyak perang, untuk serangan baru'.
Kremlin diketahui semakin meningkatkan serangan di wilayah selatan dan timur Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, dan serangan terbaru secara besar-besaran diantisipasi secara luas.
Dalam sehari terakhir, sebut Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina, pasukan Rusia menggempur lebih dari 25 permukiman ke arah Bakhmut. Unit-unit Ukraina disebut mampu menangkis serangan di lebih dari 20 area permukiman, termasuk Bakhmut dan Vuhledar -- kota berjarak 150 kilometer sebelah barat daya Bakhmut.
Pejabat-pejabat Ukraina menyebut pasukan Rusia mengalami kerugian, termasuk tank, kendaraan lapis baja dan personel militer, di sekitar Vuhledar.