Dalam pernyataannya, VanHerck juga mengatakan bahwa militer AS tidak bisa segera menetapkan bagaimana objek-objek itu bisa terbang di ketinggian yang tinggi dan dari mana asalnya. "Kami menyebutnya objek, bukan balon, karena suatu alasan," ucapnya,
Beberapa hari terakhir, AS mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menembak jatuh setidaknya tiga objek terbang tak teridentifikasi, yang juga disebut UFO atau unidentified flying object, yang terdeteksi mengudara di wilayahnya dan di wilayah udara Kanada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu objek terbang, yang disebut seukuran mobil kecil, ditembak jatuh di langit Alaska pada Jumat (10/2) siang. Objek terbang kedua, yang disebut berbentuk tabung, ditembak jatuh oleh jet tempur AS di langit Kanada pada Sabtu (11/2) sore, setelah sebelumnya terdeteksi di wilayah udara Alaska.
Objek terbang ketiga, yang dilaporkan berbentuk segi delapan, ditembak jatuh di atas Danau Horan yang ada di perbatasan AS-Kanada pada Minggu (12/2) siang.
Sejauh ini belum diketahui secara jelas asal, pemilik serta tujuan dari objek-objek terbang itu. Otoritas Washington sebelumnya menyebut objek-objek terbang ditembak jatuh karena dianggap membahayakan keselamatan penerbangan sipil, karena mengudara di ketinggian yang tinggi.
Ditembak jatuhnya ketiga objek terbang misterius itu terjadi setelah pada 4 Februari lalu, AS menembak jatuh sebuah balon mata-mata China yang membuat pertahanan udara Amerika Utara dalam kondisi siaga tinggi.
Beijing bersikeras menyatakan balon udara itu sebagai kendaraan udara sipil untuk tujuan penelitian. Namun Washington menegaskan balon udara itu membawa peralatan pengintaian untuk mengumpulkan informasi intelijen.
Puing-puing balon mata-mata China maupun puing ketiga objek terbang misterius yang ditembak jatuh itu diketahui masih dalam proses pencarian oleh AS dan Kanada, untuk selanjutnya dianalisis lebih dalam.
(nvc/ita)