Objek terbang tak teridentifikasi (unidentified flying object atau UFO) yang ditembak jatuh jet tempur Amerika Serikat (AS) disebut tidak menyerupai balon mata-mata China yang terlebih dulu ditembak jatuh sepekan lalu.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (11/2/2023), Pentagon atau Departemen Pertahanan AS menuturkan objek terbang misterius yang ditembak jatuh di langit Alaska pada Jumat (10/2) siang itu tidak memiliki bentuk maupun ukuran yang menyerupai balon mata-mata China yang ditembak jatuh pada Sabtu (4/2) pekan lalu.
Jet tempur AS menembak jatuh balon mata-mata China, yang diklaim Beijing sebagai kendaraan penelitian sipil, di atas lepas pantai South Carolina. Balon mata-mata yang disebut memiliki tinggi mencapai 60 meter dan membawa muatan ribuan pon itu terdeteksi mengudara selama beberapa hari di wilayah udara AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak memiliki informasi detail lebih lanjut soal objek itu pada saat ini, termasuk deskripsi kemampuan, tujuan atau asalnya," ucap juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder saat berbicara kepada wartawan.
"Objek itu seukuran mobil kecil, tidak mirip bentuknya atau ukurannya dengan balon pengintai ketinggian tinggi yang ditembak jatuh di lepas pantai South Carolina," tutur Ryder lebih lanjut.
Ryder menolak untuk mengkarakterisasikan objek terbang itu sebagai balon udara, namun menyebut objek itu mengudara hingga ketinggian 40.000 kaki, setara 12.190 meter, di langit Alaska. Ditegaskan juga oleh Ryder bahwa objek terbang itu memberikan 'ancaman beralasan terhadap lalu lintas udara sipil'.
Ryder menambahkan bahwa tidak ada indikasi keberadaan awak atau manusia di dalam objek terbang yang belum diketahui pemiliknya itu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video: Penjelasan Ilmiah soal Awan UFO di Langit Turki