Pasukan militer Rusia kembali menggempur wilayah Ukraina dengan serangan rudal. Angkatan Udara Ukraina melaporkan puluhan rudal ditembakkan pasukan Moskow ke wilayah Zaporizhzhia dan Kharkiv pada Kamis (9/2) malam hingga Jumat (10/2) dini hari.
Seperti dilansir CNN, Jumat (10/2/2023), Zaporizhzhia diketahui berada di wilayah Ukraina bagian selatan, sedangkan Kharkiv terletak di bagian timur laut. Kharkiv merupakan kota terbesar kedua di Ukraina, setelah ibu kota Kiev.
"Musuh menyerang wilayah Kharkiv dan wilayah Zaporizhzhia dengan hingga 35 rudal S-300 jenis permukaan-ke-udara yang tidak bisa dihancurkan di udara dengan pertahanan udara," sebut Angkatan Udara Ukraina dalam pernyataannya via Facebook,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudal S-300 erat Soviet yang dirancang untuk menembak pesawat tempur, diketahui telah dialihfungsikan secara kasar oleh Rusia untuk mencapai target-target di daratan selama invasinya ke Ukraina. Kremlin bersikeras menyebut invasi itu sebagai 'operasi militer khusus'.
Laporan Angkatan Udara Ukraina juga menyebut bahwa pasukan militer Rusia menembakkan rudal S-300 dari seberang perbatasan di Belgorod dan dari kota Tokmak yang diduduki pasukan Moskow di Ukraina Timur.
Sirene penanda serangan udara diaktifkan di berbagai wilayah Ukraina pada Jumat (10/2) waktu setempat, saat para pejabat Kiev memperingatkan potensi serangan rudal Rusia secara luas. Kepala otoritas militer kota Kiev menyatakan ada 'ancaman serangan rudal besar-besaran' pada Jumat (10/2) waktu setempat.
Angkatan Udara Ukraina juga melaporkan bahwa pasukan Rusia menyerang infrastruktur penting secara sporadis pada Kamis (9/2) malam waktu setempat dari Laut Hitam, dengan tujuh drone Shahed buatan Iran dan enam rudal jelajah.
Tidak ada laporan korban jiwa akibat serangan drone itu. Serangan drone biasanya dimaksudkan untuk menguras sistem pertahanan udara dan seringkali mengawali rentetan serangan udara lebih luas.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Sebuah Ledakan Terjadi di Pabrik Ukraina, 4 Orang Tewas 5 Luka-luka
Secara terpisah, kepala otoritas militer wilayah Odesa, Maksym Marchenko, menuturkan via Telegram bahwa ada 'penerbangan musuh di langit' dan 'kapal induk pembawa rudal jenis Kalibr ada di lautan'.
"Musuh telah meluncurkan rudal-rudal," sebutnya.
Sekretaris Dewan Kota Zaporizhzhia, Anatoliy Kurtiev, sebelumnya melaporkan ada 17 kali serangan di wilayahnya dalam waktu satu jam pada Jumat (10/2) dini hari. Serangan itu disebut menargetkan infrastruktur energi di Zaporizhzhia.
"Hanya dalam waktu satu jam, 17 serangan musuh didokumentasikan di kota ini -- jumlah terbanyak sejak awal invasi skala penuh. Informasi soal tingkat kerusakan dan korban jiwa sedang diperbarui," tuturnya.
Belum ada keterangan resmi Rusia soal rentetan serangan terbaru ke Ukraina itu.