Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan China meskipun ketegangan meningkat usai penembakan jatuh balon China minggu lalu. Pejabat-pejabat AS menyebut balon itu merupakan bagian dari armada mata-mata China yang mencakup lima benua.
"Kami akan bersaing sepenuhnya dengan China, tapi... kami tidak mencari konflik -- dan itulah yang terjadi sejauh ini," katanya dalam wawancara televisi dengan PBS seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (9/2/2023).
Sebelumnya, sebuah balon putih besar yang membawa peralatan canggih melintasi benua Amerika Serikat minggu lalu sebelum Biden memerintahkan militer untuk menembak jatuhnya di lepas pantai timur di Atlantik.
Pemerintah China bersikeras bahwa balon itu hanya melakukan penelitian cuaca, tetapi Pentagon menggambarkannya sebagai operasi mata-mata berteknologi tinggi. Balon itu melayang di ketinggian yang jauh lebih tinggi daripada kebanyakan pesawat terbang dan melintasi langsung setidaknya satu situs militer AS yang sensitif.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan balon mata-mata itu menunjukkan perlunya negara-negara di seluruh aliansi itu untuk melindungi diri mereka sendiri.
"Balon China di atas Amerika Serikat menegaskan pola perilaku China di mana kita melihat bahwa China selama beberapa tahun terakhir telah banyak berinvestasi dalam kemampuan militer baru," kata Stoltenberg dalam kunjungan ke AS.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat telah memberikan informasi kepada sekutu-sekutu usai meneliti puing-puing balon China yang ditembak jatuh.
Simak Video: Balon Mata-mata Milik China Ukurannya Setara Gedung 15 Lantai