AS Beri Bantuan Korban Gempa di Suriah, Tapi Bukan untuk Rezim Assad

AS Beri Bantuan Korban Gempa di Suriah, Tapi Bukan untuk Rezim Assad

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 08 Feb 2023 13:20 WIB
A baby girl who was born under the rubble caused by an earthquake that hit Syria and Turkey receives treatment inside an incubator at a childrens hospital in the town of Afrin, Aleppo province, Syria, Tuesday, Feb. 7, 2023. Residents in the northwest Syrian town discovered the crying infant whose mother gave birth to her while buried underneath the rubble of a five-story apartment building levelled by this week’s devastating earthquake, relatives and a doctor say.  (AP Photo/Ghaith Alsayed)
Proses penyelamatan korban gempa di Suriah (dok. AP/Ghaith Alsayed)
Washington DC -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi Magnitudo 7,8 di Suriah. Namun, Washington juga menegaskan tidak akan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Seperti dilansir AFP, Rabu (8/2/2023), otoritas AS juga mengatakan akan mengirimkan bantuan lebih lanjut ke Turki setelah mengirimkan dua tim penyelamat ke negara sekutu NATO itu. Jumlah korban tewas akibat gempa kuat pada Senin (6/2) itu, menurut CNN, bertambah menjadi 7.926 orang di Turki dan Suriah sejauh ini.

Data terbaru otoritas Pertahanan Sipil Suriah menyebut sedikitnya 1.220 orang tewas akibat gempa di area-area yang dikuasai pemberontak. Sedikitnya 812 orang lainnya, menurut kantor berita SANA, dikonfirmasi tewas di area-area Suriah yang dikuasai pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Turki, Wakil Presiden Guat Oktay menyebut sedikitnya 5.894 tewas akibat gempa sejauh ini.

"Di Suriah, kami memiliki mitra-mitra kemanusiaan yang didanai AS yang mengoordinasikan bantuan penyelamatan nyawa," tutur Menteri Luar Negeri (Menlu) Antony Blinken kepada wartawan saat bertemu Menlu Austria pekan ini.

ADVERTISEMENT

"Kami berkomitmen untuk memberikan bantuan untuk membantu orang-orang di Suriah pulih dari bencana ini, sama seperti kami telah menjadi donatur kemanusiaan utama mereka sejak awal perang di Suriah sendiri," sebutnya.

"Saya ingin menekankan bahwa dana ini, tentu saja, untuk rakyat Suriah -- bukan rezim pemerintah. Itu tidak akan berubah," tegas Blinken.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Otoritas AS menolak untuk menormalisasi hubungan dengan pemerintahan Assad atau bantuan rekonstruksi langsung apapun, dan menuntut pertanggungjawaban atas berbagai praktik pelanggaran yang terjadi selama 12 tahun perang sipil yang brutal.

Assad berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah Suriah yang sebelumnya dikuasai pemberontak dan dalam setahun terakhir, memulihkan hubungan dengan beberapa negara Arab juga Turki.

Stephen Allen yang memimpin tim cepat tanggap di lapangan untuk Badan Pembangunan Nasional AS, menyatakan sebagian besar kerusakan terjadi di area-area yang tidak dikuasai pasukan Assad dan USAID memiliki mitra-mitra lokal di sana.

Allen menyebut USAID mengalihkan bantuan yang ditujukan untuk area-area terdampak perang di Suriah, untuk difokuskan pada upaya penyelamatan dan bantuan darurat lainnya yang dibutuhkan seperti tempat perlindungan dan pasokan makanan.

AS sebelumnya mengumumkan telah mengirimkan dua tim penyelamat ke Turki. Allen menyebut tim itu akan tiba pada Rabu (8/2) pagi dan bergegas ke kota Adiyaman, di mana upaya-upaya pencarian dan penyelamatan sangat terbatas saat ini.

Tim penyelamat AS yang terdiri atas 158 personel dan 12 anjing pelacak itu tiba dengan menggunakan dua pesawat transpor C-130, yang juga mengangkit peralatan khusus seberat 77.100 kilogram.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads