Seorang calon wali kota yang dibunuh pada malam jelang pemilihan lokal di Ekuador memenangkan pemilihan. Kandidat bernama Omar Menendez (41) terpilih sebagai walikota kota pesisir barat Puerto Lopez beberapa jam setelah dia ditembak mati.
Dilansir AFP, Selasa (7/2/2023), hasil yang diumumkan oleh Dewan Pemilihan Nasional (CNE) menunjukkan Menendez unggul. Tidak ada waktu untuk menghapus nama dan fotonya dari surat suara.
Baca juga: 25 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Bus di Peru |
Jabatannya akan digantikan oleh seseorang yang ditunjuk oleh partainya. Hal itu dilakukan berdasarkan undang-undang Ekuador.
Menendez adalah kandidat untuk gerakan Revolusi Warga dari mantan presiden sayap kiri, Rafael Correa, yang sekarang menjadi oposisi. Correa, yang tinggal di bawah suaka di Belgia mendedikasikan penampilan bagus partainya dalam pemilihan hari Minggu lalu -- memenangkan setidaknya tujuh dari 23 prefektur provinsi dan kota-kota utama Quito dan Guayaquil -- untuk Menendez.
Correa dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada tahun 2020 karena korupsi.
"Kemenangan ini untuk mengenang kawan kami Omar Menendez. Pelukan erat untuk keluarganya," tulis mantan presiden itu di Twitter, Senin. Dia juga menyatakan dukungan untuk keluarga seorang anak berusia 16 tahun yang meninggal dalam serangan yang sama.
Menendez adalah salah satu dari dua kandidat wali kota yang tewas menjelang pemilihan lokal pada Minggu lalu di negara yang telah mengalami peningkatan tajam kekerasan kriminal. Kondisi itu dipicu perang spiral antara geng narkoba.
Julio Cesar Farachio, mencalonkan diri sebagai wali kota di Salinas di barat daya, juga ditembak mati.
Pemilihan provinsi dan lokal diadakan bersamaan dengan referendum yang memungkinkan ekstradisi warga Ekuador -- yang saat ini dilarang -- terkait dengan kejahatan terorganisir.
Lihat juga Video 'Mencekam! Kerusuhan di Penjara Ekuador, 15 Tewas, 20 Terluka':
