Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan bahwa gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki pada Senin (6/2) dini hari tercatat sebagai gempa terkuat yang pernah terjadi di negara itu selama lebih dari 80 tahun terakhir.
"Itu adalah gempa bumi terkuat di Turkiye (nama resmi Turki-red) yang tercatat sejak tahun 1939," demikian bunyi laporan situasional yang dirilis Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA), seperti dilansir CNN, Selasa (7/2/2023).
Gempa bumi yang mengguncang Turki tahun 1939 silam, menurut profesor geologi pada Universitas Teknik Istanbul seperti dikutip Hindustan Times, memicu kerusakan parah dan menewaskan sedikitnya 33.000 orang.
Menurut daftar gempa bumi bersejarah pada situs Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) seperti dilansir The Indian Express, gempa tahun 1939 itu mengguncang area Erzincan pada 26 Desember 1939 silam. Disebutkan juga bahwa gempa kuat itu memicu 'kerusakan ekstrem di Dataran Erzincan dan Lembah Sungai Kelkit'.
Gempa yang ditaksir berkekuatan 7,8 skala Richter itu terjadi di Zona Patahan Anatolia Utara dan menurut kajian Universitas Harvard tahun 2013, gempa tahun 1939 itu menciptakan retakan permukaan sepanjang 360 kilometer, yang bekasnya masih terlihat saat ini.
Presiden Recep Tayyip Erdogan, seperti dilansir Reuters, juga menyebut gempa bumi pada Senin (6/2) dini hari sebagai gempa bumi terburuk yang melanda negaranya sejak tahun 1939 silam. Erdogan juga menyebutnya sebagai bencana bersejarah dan menegaskan otoritasnya melakukan semua yang mampu dilakukan.
Laporan UNOCHA itu dirilis Senin (6/2) waktu setempat, setelah gempa kuat itu meluluhlantakkan Turki dan Suriah yang saling berbatasan. Data terbaru otoritas kedua negara, seperti dikutip CNN, menunjukkan jumlah total korban tewas kembali bertambah menjadi sedikitnya 4.940 orang sejauh ini.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Peneliti Ini Viral Usai Ramal Gempa Turki 3 Hari Sebelum Kejadian
(nvc/ita)