Pemerintah Australia dan Selandia Baru mengumumkan bantuan kemanusiaan dengan nilai total mencapai US$ 11,5 juta (Rp 174,2 miliar) untuk para korban gempa bumi mematikan di Turki dan Suriah. Sejauh ini, lebih dari 4.300 orang dilaporkan tewas di kedua negara akibat gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 awal pekan ini.
Seperti dilansir CNN, Selasa (7/2/2023), bantuan kemanusiaan itu diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese dan PM Selandia Baru Chris Hipkins saat menggelar konferensi pers bersama usai pertemuan di Canberra pada Selasa (7/2) waktu setempat.
Albanese mengatakan Australia akan memberikan bantuan kemanusiaan dengan nilai awal mencapai US$ 10 juta (Rp 151,5 miliar) untuk korban gempa Turki dan Suriah. Bantuan kemanusiaan itu akan disalurkan melalui Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan badan-badan kemanusiaan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bantuan Australia akan menargetkan orang-orang yang paling membutuhkan," tegas Albanese dalam konferensi pers.
Hipkins yang tengah melakukan kunjungan kenegaraan pertama ke Australia pekan ini, menyatakan Selandia Baru akan memberikan bantuan kemanusiaan senilai US$ 1,5 juta (Rp 22,7 miliar).
"Kontribusi kemanusiaan itu akan mendukung tim-tim pendukung dari Bulan Sabit Merah Turki dan Bulan Sabit Merah Arab Suriah untuk mengirimkan barang-barang bantuan penting, seperti persediaan makanan, tenda dan selimut, dan memberikan bantuan medis penyelamat nyawa dan dukungan psikologis," tutur Menteri Luar Negeri (Menlu) Selandia Baru Nanaia Mahuta dalam penjelasan terpisah.
Diketahui bahwa gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2) dini hari itu juga turut dirasakan di beberapa negara, bahkan hingga ke Greenland yang sangat jauh, dan dampaknya cukup besar hingga memicu respons global.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Selain Australia dan Selandia Baru, Amerika Serikat (AS) juga menjanjikan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa. Presiden Joe Biden mengatakan telah mengarahkan para pejabat AS untuk memantau situasi dan berkoordinasi dengan para pejabat Turki dalam memberikan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan.
Juru bicara keamanan nasional pada Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa AS mengirim dua tim pencarian dan penyelamatan yang masing-masing berjumlah 79 orang, sementara Pentagon dan USAID berkoordinasi dengan mitra-mitra Turki mereka.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, secara terpisah mengatakan kepada wartawan bahwa Menlu Antony Blinken telah berbicara dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu untuk menawarkan bantuan.
AS juga berupaya menyalurkan bantuan untuk Suriah, meskipun kedua negara tidak menjalin hubungan diplomatik secara resmi. Kelompok-kelompok kemanusiaan yang didukung AS dilaporkan sedang merespons kehancuran yang terjadi di Suriah akibat gempa.
Israel-Palestina Juga Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Turki-Suriah
Tak ketinggalan, Israel dan Palestina juga menyatakan akan mengirimkan bantuan, berupa tim medis dan penyelamat, ke Turki. PM Israel Benjamin Netanyahu telah menginstruksikan persiapan mengirimkan bantuan medis dan penyelamat, dan otoritas Tel Aviv juga menyetujui pengiriman delegasi ke Turki secepat mungkin.
Untuk diketahui, Israel dan Turki telah menjalin kembali hubungan diplomatik dalam beberapa bulan terakhir, setelah putus selama bertahun-tahun.
PM Palestina Mohammad Shtayyeh, dalam pernyataan terpisah, juga menyatakan telah menginstruksikan tim pertahanan sipil dan tim medis untuk berpartisipasi dalam proses pencarian dan penyelamatan korban gempa di Turki dan Suriah.
Pejabat kementerian luar negeri Palestina Ahmed al-Deek mengatakan kepada AFP bahwa delegasi Palestina itu akan terdiri dari 64 orang.