Para tahanan memberontak di sebuah penjara di Suriah setelah gempa bumi mematikan yang terjadi pada Senin (6/2) waktu setempat. Sedikitnya 20 tahanan melarikan diri dari penjara itu.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (7/2/2023), seorang sumber di penjara tersebut mengatakan bahwa fasilitas tersebut menahan sebagian besar anggota kelompok ISIS.
Sumber tersebut mengatakan bahwa penjara polisi militer di kota Rajo, dekat perbatasan Turki itu menampung sekitar 2.000 narapidana, dengan sekitar 1.300 di antaranya diduga anggota ISIS.
Penjara itu juga menampung para petempur dari pasukan pimpinan Kurdi.
"Setelah gempa terjadi, Rajo terdampak dan narapidana mulai memberontak dan menguasai bagian-bagian penjara," kata pejabat di penjara Rajo, yang dikendalikan oleh faksi-faksi pro-Turki.
"Sekitar 20 tahanan melarikan diri... yang diyakini sebagai militan ISIS," imbuhya.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa gempa dengan Magnitudo (M) 7,8 yang diikuti oleh puluhan gempa susulan di wilayah tersebut menyebabkan kerusakan pada penjara tersebut, dengan dinding dan pintu retak.
Kelompok pemantau perang, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, mengatakan pihaknya tidak dapat memverifikasi apakah para tahanan telah melarikan diri, tetapi mengonfirmasi bahwa ada pemberontakan di penjara itu.
Simak juga Video: Peneliti Ini Viral Usai Ramal Gempa Turki 3 Hari Sebelum Kejadian