.webp)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dirinya sangat sedih dan menjanjikan bantuan AS setelah gempa dengan Magnitudo (M) 7,8 mengguncang Turki dan Suriah, menewaskan ribuan orang.
"Saya sangat sedih dengan hilangnya nyawa dan kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi di Turki dan Suriah. Saya telah mengarahkan tim saya untuk terus memantau situasi dengan berkoordinasi dengan Turki dan memberikan setiap dan semua bantuan yang dibutuhkan," tulis Biden di akun resmi Twitternya, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (7/2/2023).
"Tim kami dikerahkan dengan cepat untuk mulai mendukung upaya pencarian dan penyelamatan Turki dan memenuhi kebutuhan mereka yang terluka dan terlantar akibat gempa," imbuhnya dalam pernyataan yang kemudian dirilis oleh Gedung Putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa Biden telah meminta para pejabat AS untuk menghubungi rekan-rekan Turki mereka untuk mengoordinasikan bantuan, dan bahwa kelompok-kelompok kemanusiaan yang didukung oleh Amerika Serikat sedang merespons kehancuran di Suriah.
Juru bicara keamanan nasional John Kirby mengatakan bahwa Amerika Serikat mengirim dua tim pencarian dan penyelamatan masing-masing berjumlah 79 orang, sementara Pentagon dan USAID berkoordinasi dengan mitra-mitra Turki mereka.
"Hari ini, hati dan belasungkawa terdalam kami bersama semua orang yang telah kehilangan orang-orang terkasih, mereka yang terluka, dan mereka yang mendapati rumah dan bisnis mereka hancur," kata Biden dalam pernyataan tersebut.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan kepada wartawan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu untuk menawarkan bantuan.
Simak Video 'Pilu, Teriakan Korban Gempa Turki dari Balik Reruntuhan':
"Kami berkomitmen untuk melakukan apa yang kami bisa di kedua sisi perbatasan untuk membantu sekutu Turki kami merespons dengan upaya penyelamatan dan pemulihan. Upaya itu akan segera dilakukan dengan bantuan AS, tetapi juga dengan pendanaan untuk pemulihan dan upaya respons yang lebih luas," ujar Price.
Dengan Suriah yang masih dilanda perang saudara dan AS tidak ada hubungan diplomatik dengan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, membantu warga Suriah yang terdampak gempa menjadi lebih rumit.
"Kami bertekad melakukan apa yang kami bisa untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan rakyat Suriah," kata Price.
