Paus Fransiskus Kunjungi RD Kongo, Bicara soal Kolonialisme Ekonomi

ADVERTISEMENT

Paus Fransiskus Kunjungi RD Kongo, Bicara soal Kolonialisme Ekonomi

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 01 Feb 2023 00:40 WIB
Kinshasa -

Paus Fransiskus mengunjungi Ibu Kota Republik Demokratik Kongo, Kinshasa. Dalam kunjungan tersebut Paus bicara soal kolonialisme ekonomi di Afrika.

Dilansir dari AFP, Paus Francis yang berusia 86 tahun turun dari pesawat dengan kursi roda pada Selasa (31/1/2023). Paus membawa pesan perdamaian untuk negara yang dilanda konflik puluhan tahun tersebut.

Masyarakat berkerumun untuk melihat Paus Fransiskus. Sambil melambai-lambaikan bendera dan bersorak, penduduk Kinshasa berlari mengejar mobil paus, yang melewati distrik kelas pekerja menuju istana kepresidenan.

Diketahui, Paus dari Argentina itu melakukan perjalanan kelimanya ke Afrika. Dia pun akan mengunjungi Sudan Selatan yang dilanda konflik.

"Kami telah menunggu selama satu tahun, ini adalah perjalanan yang indah," kata paus berusia 86 tahun itu kepada wartawan yang melakukan perjalanan dengan pesawatnya.

Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 1985 seorang paus mengunjungi Republik Demokratik Kongo, negara yang sangat miskin dengan sekitar 100 juta orang, 40 persen di antaranya beragama Katolik.

"Saya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bertemu muka dengannya," kata Maggie Kayembe, seorang wanita berusia tiga puluhan, kepada AFP saat dia menunggu paus.

"Beliau selalu mendakwahkan perdamaian kemanapun beliau pergi, dan perdamaian, kita sangat membutuhkannya," tambahnya.

Perjalanan enam hari ke RD Kongo dan Sudan Selatan telah direncanakan pada Juli 2022, tetapi ditunda karena sakit lutut paus yang memaksanya menggunakan kursi roda dalam beberapa bulan terakhir.

Bicara Soal Kolonialisme

Paus Fransiskus pada hari Selasa mengutuk apa yang disebutnya 'kolonialisme ekonomi' di Afrika, pada hari pertama perjalanan ke Republik Demokratik Kongo yang kaya mineral.

Dalam pidatonya di istana kepresidenan di ibu kota Kinshasa, Francis mengatakan sejarah DRC telah direm oleh konflik dan sejarah dominasi asing.

Pope Francis addresses attendees at the Palais de la Nation in Kinshasa, Democratic Republic of Congo (DRC), on January 31, 2023. - Pope Francis landed in the Democratic Republic of Congo, hailing his beautiful trip to Africa as he comes bearing a message of peace to the conflict-torn nation, before heading to troubled neighbour South Sudan. (Photo by Tiziana FABI / AFP)Paus Fransiskus berbicara kepada hadirin di Palais de la Nation di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo (DRC), Foto: AFP/TIZIANA FABI

"Eksploitasi politik memberi jalan bagi kolonialisme ekonomi yang sama-sama memperbudak," kata pria berusia 86 tahun itu, mengacu pada sejarah Kongo.

"Akibatnya, negara ini, yang dijarah secara besar-besaran, tidak mendapatkan keuntungan yang memadai dari sumber dayanya yang sangat besar," katanya kepada para politisi Kongo dan pejabat lainnya, berbicara dalam bahasa Italia.

"Berhenti mencekik Afrika: Ini bukan ranjau yang harus ditelanjangi atau medan yang harus dijarah," tambah paus Argentina, yang disambut tepuk tangan.

(aik/aik)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT