Boris Johnson Ungkap Putin Pernah Ancam Serang Dirinya dengan Rudal!

ADVERTISEMENT

Boris Johnson Ungkap Putin Pernah Ancam Serang Dirinya dengan Rudal!

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 30 Jan 2023 12:32 WIB
LONDON, ENGLAND - JULY 07: Prime Minister Boris Johnson addresses the nation as he announces his resignation outside 10 Downing Street on July 7, 2022 in London, England. After a turbulent term in office, Boris Johnson will resign from his roles as Conservative Party Leader and Prime Minister today after coming under pressure from his party. Eton and Oxford-educated Alexander Boris de Pfeffel Johnson, MP for Uxbridge and South Ruislip, was elected as Prime Minister in the 2019 General Election. (Photo by Leon Neal/Getty Images)
Boris Johnson (dok. Getty Images/Leon Neal)
London -

Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengungkapkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin pernah melontarkan ancaman untuk secara pribadi melancarkan serangan rudal terhadap dirinya. Ancaman itu disampaikan Putin kepada Johnson sebelum dia memerintahkan invasi militer ke Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Senin (30/1/2023), laporan dokumenter terbaru BBC, yang akan tayang Senin (30/1) waktu setempat, menyebut ancaman itu dilontarkan dalam percakapan telepon antara Putin dan Johnson beberapa saat sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Ferbruari 2022

Johnson dan para pemimpin Barat lainnya bergegas mendatangi Kiev untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina dan berupaya menangkal serangan Rusia.

"Dia mengancam saya pada satu momen dan berkata, 'Boris, saya tidak ingin menyakiti Anda, tapi dengan sebuah rudal, itu hanya akan memakan waktu satu menit', atau sesuatu seperti itu," tutur Johnson dalam pernyataannya merujuk pada ancaman Putin.

Johnson yang menjabat PM Inggris periode tahun 2019 hingga September 2022, muncul sebagai salah satu pendukung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Namun sebelum invasi dilancarkan, Johnson menyatakan dirinya bersusah payah memberitahu Putin bahwa tidak ada prospek segera untuk Ukraina bergabung aliansi NATO. Johnson juga menuturkan dirinya memperingatkan Putin jika invasi apapun akan berarti 'lebih banyak NATO, bukan lebih sedikit NATO' di perbatasan Rusia.

"Dia (Putin-red) mengatakan, 'Boris, Anda mengatakan bahwa Ukraina tidak akan bergabung NATO dalam waktu dekat," ucap Johnson.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak Video: Trump: Joe Biden Bawa AS ke Ambang Perang Dunia III

[Gambas:Video 20detik]



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT