Profil Rasmus Paludan Si Pembakar Al-Qur'an

ADVERTISEMENT

Profil Rasmus Paludan Si Pembakar Al-Qur'an

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 28 Jan 2023 13:17 WIB
Jakarta -

Masyarakat dunia dihebohkan dengan aksi pembakaran Al-Qur'an oleh seorang pria di Swedia. Pria tersebut adalah Rasmus Paludan, politikus sekaligus pendiri gerakan sayap kanan Denmark Garis Keras.

Berikut sosok Rasmus Paludan yang terkenal dengan beberapa aksi kontroversialnya.

Tentang Rasmus Paludan

Dilansir BBC Indonesia, Rasmus Paludan yang berusia 40 tahun adalah politikus pendiri dan pemimpin partai Stram Kurs. Stram Kurs atau Garis Keras merupakan gerakan sayap kanan Denmark yang kerap menyuarakan agenda anti-imigran dan anti-Islam.

Paludan juga dikenal sebagai pengacara dan YouTuber. Pria Denmark-Swedia ini pernah dihukum karena kasus penghinaan rasial.

Masyarakat dunia dihebohkan dengan aksi pembakaran Al-Qur'an oleh seorang pria di Swedia. Pria tersebut adalah Rasmus Paludan.Masyarakat dunia dihebohkan dengan aksi pembakaran Al-Qur'an oleh seorang pria di Swedia. Pria tersebut adalah Rasmus Paludan. (Foto: via REUTERS/TT NEWS AGENCY)

Daftar Aksi Kontroversial Rasmus Paludan

Rasmus Paludan disorot dunia usai aksinya membakar Al-Quran saat demonstrasi anti-Turki yang terjadi di Stockholm, Swedia pada Kamis (14/4/2022). Ternyata, aksi Paludan ini tidak hanya sekali.

Ia sempat melakukan aksi membakar Al-Quran yang tercatat sebagai berikut.

  • Tahun 2019: Rasmus Paludan sempat dijatuhi hukuman percobaan karena membuat pernyataan rasis. Dia menyatakan banding atas hukumannya, tetapi ditolak. Paludan dijatuhi 14 hari penjara bersyarat.
  • Tahun 2019: Rasmus Paludan membakar Al-Qur'an yang dibungkus dengan daging babi. Akunnya diblokir selama sebulan oleh Facebook setelah memuat postingan yang mengaitkan kebijakan imigrasi dan kriminalitas.
  • Juni 2020: Paludan menjalani hukuman percobaan tiga bulan atas 14 dakwaan, termasuk rasisme, pencemaran nama baik, dan mengemudi dengan berbahaya. Paludan dilarang beraktivitas sebagai pengacara kriminal selama tiga tahun dan dilarang mengemudi selama setahun.
  • September 2020: Paludan dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun terkait aksi pembakaran Al-Qur'an di Malmo.
  • Oktober 2020: Paludan dilarang masuk ke Jerman sementara waktu setelah mengumumkan rencana untuk meggelar unjuk rasa provokatif di Berlin.
  • November 2020: Rasmus Paludan ditangkap di Prancis dan dideportasi. Ia bersama lima aktivis lainnya ditangkap di Belgia karena dituduh ingin menyebarkan kebencian dengan membakar Al-Qur'an di Brussels.
  • April 2022: Rasmus Paludan Rasmus Paludan membakar Al-Qur'an di area terbuka di wilayah Linkoping. Dia tetap melakukan aksi pembakaran itu meskipun mendapat penolakan dari sekitar 200 demonstran yang berkumpul di lokasi yang sama.
  • 21 Januari 2023: Paludan membakar salinan Al-Quran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm
  • 27 Januari 2023: Paludan berulah kembali membakar Al-Quran. Lokasinya di depan masjid di Noerrebro, Kopenhagen, Denmark.

Profil Singkat

Rasmus Paludan

  • Tempat/tanggal lahir: North Zealand (Denmark), 2 Januari 1982
  • Usia: 41 tahun
  • Kewarganegaraan: Denmark dan Swedia
  • Pendidikan: Universitas Copenhagen
  • Partai: Stram Kurs (Garis Keras)
  • Spektrum politik: Sayap kanan jauh (far-right)
  • Sikap politik: Anti-imigran
  • Pekerjaan: Pengacara, politikus
(kny/dnu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT