.webp)
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk keras serangan di luar Sinagoge, Yerusalem Timur. Serangan ini menewaskan tujuh orang.
"Sekretaris Jenderal mengutuk keras serangan teroris hari ini," kata juru bicaranya, dilansir AFP, Sabtu (28/1/2023).
"Sangat menjijikkan bahwa serangan itu terjadi di tempat ibadah, dan tepat pada hari kami memperingati Hari Peringatan Holocaust Internasional," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku Diduga Teroris
Sebelumnya, diberitakan kepolisian setempat dalam pernyataannya mengatakan kejadian itu terjadi pada Jumat (27/1) pukul 8:15 malam waktu setempat. Pelaku yang disebut teroris tiba-tiba menembaki sejumlah orang di area tersebut.
"Awal malam ini sekitar pukul 8:30 malam (1830 GMT), seorang teroris tiba di sebuah sinagoga di bulevar Neve Yaakov di Yerusalem dan mulai menembaki sejumlah orang di daerah itu," kata sebuah pernyataan polisi.
Polisi lantas tiba di TKP dengan cepat. Polisi adu tembak dengan pelaku hingga akhirnya pelaku berhasil dilumpuhkan dan tewas ditempat.
"Pasukan polisi dengan cepat tiba di tempat kejadian, terlibat dengan teroris dan melepaskan tembakan ke arahnya." ujarnya.
"Pada akhir baku tembak dan pengejaran antara polisi dan teroris, teroris dilumpuhkan dan kemudian dinyatakan tewas," lanjutnya.
Polisi telah mengidentifikasi, pria bersenjata itu sebagai warga Yerusalem timur berusia 21 tahun.
Total 7 orang tewas dalam aksi penembakan teroris tersebut.
Layanan tanggap darurat Magen David Adom melaporkan total 10 korban tembakan, termasuk seorang pria berusia 70 tahun dan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun.
Simak Video 'Penembakan Massal di Sinagoga Yahudi Yerusalem, 7 Tewas':
