Korban tewas akibat ledakan bom yang menimpa sekelompok penggembala di Nigeria bertambah. Sebelumnya dilaporkan 27 orang tewas, kini meningkat drastis menjadi 40 orang.
"Kami sekarang memiliki sekitar 40 orang yang tewas," kata Gubernur Nasarawa Abdullahi Sule kepada wartawan, dilansir AFP, Jumat (27/1/2023).
"Kabar bahwa AU yang melakukan pengeboman, tapi saat ini kami paham tidak ada pesawat AU yang terbang (di atas) daerah itu," tambah Sule.
"Malah drone yang terbang (di atas) area dan menjatuhkan bom," kata Sule, tanpa menyebutkan siapa yang mengoperasikan pesawat tersebut.
Ledakan bom itu terjadi pada Rabu lalu di Rukubi, sebuah desa di perbatasan antara negara bagian Nasarawa dan Benue, sebuah wilayah yang terkenal dengan kekerasan etnis dan agama. Kelompok yang mewakili penggembala mengatakan ledakan itu disebabkan oleh jet militer Nigeria.
"Kita semua tahu hanya militer yang memiliki jet untuk melakukan serangan udara," ucap Lawal Dano dari Asosiasi Peternak Sapi Miyetti Allah Nigeria, menyerukan penyelidikan pemerintah.
Juru bicara angkatan udara Nigeria tidak menanggapi permintaan komentar dari AFP.
Ketegangan etnis
Diketahui, serangan udara yang tidak disengaja terhadap warga sipil oleh militer di masa lalu pernah terjadi di Nigeria utara, di mana pasukan memerangi jihadis dan geng kriminal. Peristiwa pada September 2021 itu menewaskan sedikitnya sembilan warga sipil.
Angkatan udara mengatakan jetnya mengejar sekelompok jihadis di daerah tersebut.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya: