Amerika Serikat (AS) dan Israel mulai menggelar latihan militer gabungan terbesar sejak Senin (23/1) waktu setempat. Latihan gabungan itu mengirimkan sinyal jelas kepada Iran dan menggarisbawahi kekuatan aliansi kedua negara.
Latihan gabungan itu digelar di tengah kekhawatiran soal susunan pemerintahan baru Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, yang terdiri atas partai ultra-nasionalis dan ultra-agama.
Seperti dilansir CNN, Selasa (24/1/2023), latihan tembak langsung bernama Juniper Poak itu akan melibatkan 100 pesawat militer AS, yang mencakup jet tempur, pesawat pengebom dan pesawat pengisi bahan bakar. Pesawat militer AS itu akan mengudara bersama 41 pesawat militer Israel.
Kelompok serbu pada kapal induk USS George HW Bush juga akan berpartisipasi dalam latihan gabungan yang akan mencakup seluruh domain perang, termasuk luar angkasa dan perang elektronik.
"Kami tidak bisa benar-benar menemukan (latihan) lainnya yang bahkan mendekati," sebut seorang pejabat pertahanan senior AS, yang enggan disebut namanya.
Nyaris 6.500 personel militer AS dan lebih dari 1.000 personel Israel akan berpartisipasi dalam latihan gabungan ini.
Latihan gabungan ini tetap digelar meskipun ada kekhawatiran soal susunan pemerintah baru Israel di bawah kepemimpinan PM Netanyahu, yang menunjuk sejumlah menteri dari kalangan nasionalis ekstrem dalam politik Israel, termasuk Partai Otzma Yehudit dan Partai Noam yang menentang hak-hak LGBTQ.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Pria Palestina Ditembak Mati Sipil Israel':
(nvc/ita)