Tiga orang tewas dalam baku tembak di hutan antara pasukan pemerintah dan pemberontak separatis di wilayah Thailand selatan yang bergolak.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (21/1/2023), konflik telah membara di provinsi paling selatan negara itu sejak 2004, menewaskan lebih dari 7.000 orang. Di wilayah mayoritas Muslim tersebut, para pemberontak berjuang untuk otonomi yang lebih besar dari pemerintah Thailand.
Kepolisian Thailand mengatakan, para polisi dan tentara Thailand pada hari Jumat (20/1) mendaki gunung di provinsi Narathiwat, di mana mereka bertemu dengan kelompok separatis bersenjata yang mulai melepaskan tembakan.
Baca juga: Bom Meledak di Thailand: 3 Tewas, 4 Luka |
"Mereka mulai menembaki kami sehingga kami harus membalas, yang menyebabkan tiga orang tewas," kata kepala polisi setempat Suthon Sukwiset kepada AFP.
"Kami menemukan tiga M16 milik mereka dan telah menyitanya," ujarnya.
Tidak ada polisi atau tentara yang tewas atau terluka dalam operasi yang berlangsung setidaknya lima jam itu.
Thailand selatan yang dijaga ketat oleh pasukan keamanan, secara budaya berbeda dari wilayah-wilayah Thailand lainnya yang mayoritas Buddha.
Tahun lalu, perwakilan pemerintah Thailand dan kelompok pemberontak Barisan Revolusi Nasional bertemu di Kuala Lumpur, Malaysia tahun lalu untuk pembicaraan damai langsung pertama mereka dalam waktu sekitar dua tahun. Namun, tidak ada terobosan yang dicapai dalam pertemuan itu.
Simak juga 'Tanker Minyak Terbakar-Meledak di Galangan Kapal di Thailand':