Perang Antar Geng Pecah di Swedia, 3 Pengeboman Terjadi dalam Sehari

ADVERTISEMENT

Perang Antar Geng Pecah di Swedia, 3 Pengeboman Terjadi dalam Sehari

Isal Mawardi - detikNews
Jumat, 20 Jan 2023 23:32 WIB
Pengunjuk rasa pro-demokrasi mencoba untuk menghapus pagar barikade di samping api dari bom molotov yang dilemparkan selama bentrokan dengan polisi anti huru hara pada demonstrasi anti-pemerintah di Bangkok pada 20 Maret 2021. (Lillian Suwan/AFP)
Ilustrasi. ledakan (Foto: AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA)
Stockholm -

Kota Stockholm di Swedia dilanda kekerasan yang melibatkan geng. Pengeboman hingga penembakan terjadi sejak awal tahun 2023.

Dilansir AFP, Jumat (20/1/2023), terdapat empat penembakan dan tiga pengeboman yang terjadi di ibu kota Swedia hari ini. Total, ada 21 insiden dengan 2 orang tewas sejak 25 Desember.

Kepala polisi sementara Stockholm, Mattias Andersson, mengatakan pihaknya telah mengerahkan personel khusus untuk mengakhiri kekerasan yang terjadi. Kekerasan tersebut melibatkan geng-geng di Swedia.

Banyak dari mereka yang masih remaja. Perang antar geng tersebut didasari balas dendam pribadi hingga terkait peredaran narkoba.

"Apa yang kita alami saat ini bukanlah satu konflik, tetapi beberapa konflik yang terjadi pada waktu yang bersamaan," kata Andersson.

"Ini adalah serangan tidak bermoral yang mempengaruhi tidak hanya mereka yang menjadi sasaran tetapi juga penduduk di daerah itu, dan itu sama sekali tidak dapat diterima," katanya.

"Prioritas utama kami di wilayah Stockholm adalah memutus siklus kekerasan ini. Tidak ada yang lebih penting dari itu sekarang," tambah Andersson.

Pihak berwenang telah berjuang selama bertahun-tahun untuk meredam kekerasan antar geng di Swedia. Geng-geng kriminal itu merekrut sejumlah remaja untuk beraksi karena risiko hukuman yang lebih pendek jika tertangkap.

Andersson mengatakan bahwa 300 senjata terkait kekerasan geng disita tahun lalu, termasuk 42 senjata otomatis serta beberapa ton narkotika dan 'banyak' bahan peledak.

Komandan polisi Stockholm, Hanna Paradis, mengatakan setengah dari tersangka kejahatan geng berusia di bawah 18 tahun, dan 75 persen di bawah usia 20 tahun.

"Banyak dari mereka dipaksa untuk melakukan kejahatan dan diancam dengan nyawa mereka jika tidak melakukannya," kata Paradis.

Diketahui, Swedia mencatat total 388 penembakan pada tahun 2022, 61 di antaranya berakibat fatal. Menurut laporan Dewan Nasional Pencegahan Kejahatan Swedia tahun 2021, di antara 22 negara dengan data yang sebanding, hanya Kroasia yang memiliki lebih banyak kasus penembakan mematikan, dan tidak ada negara lain yang mencatat peningkatan kejahatan lebih besar dari Swedia dalam 1 dekade terakhir.

(isa/haf)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT