Air Mata Tertahan PM Selandia Baru Jacinda Saat Undur Diri Tiba-tiba

Air Mata Tertahan PM Selandia Baru Jacinda Saat Undur Diri Tiba-tiba

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 20 Jan 2023 06:15 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan dirinya akan mengundurkan diri. Dia akan mundur dari jabatannya bulan depan.
Ardern juga mengatakan kalau dirinya tidak akan mencalonkan diri kembali di pemilu mendatang yang diselenggarakan Oktober.
Foto: Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern. (AP/Mark MItchell)
Wellington -

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, tiba-tiba mengundurkan diri. Ardern pun tampak menahan air matanya saat mengumumkan pengunduran dirinya.

Pengunduran diri Ardern itu dilakukannya menjelang pemilu mendatang di Selandia Baru. Ardern, yang kini berusia 42 tahun, mengatakan bahwa pengunduran dirinya sebagai PM Selandia Baru ini merupakan keputusannya sendiri.

Dengan pengunduran diri ini, masa jabatan Ardern akan berakhir secara resmi pada 7 Februari mendatang. Dia pun berharap PM baru dari Partai Buruh akan segera dilantik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ardern juga mengungkap alasan pengunduran dirinya. Sembari menahan air mata, Ardern menyebut beberapa tahun terakhir menjadi masa-masa sulit baginya sebagai seorang PM, dan menyatakan bahwa dirinya hanyalah manusia dan perlu mundur dari pekerjaannya. Ardern pun menegaskan tidak akan mencalonkan diri kembali dalam pemilu mendatang.

"Ini adalah keputusan saya sendiri," ucap Ardern, yang kini berusia 42 tahun, saat mengumumkan pengunduran dirinya dalam konferensi pers tersebut.

ADVERTISEMENT

"Memimpin sebuah negara adalah pekerjaan paling istimewa yang bisa dimiliki siapapun, tapi juga yang paling menantang. Anda tidak bisa dan tidak seharusnya melakukan itu kecuali Anda memiliki kapasitas penuh, ditambah kapasitas cadangan bagi tantangan-tantangan yang tidak terduga," jelasnya.

Lebih lanjut dituturkan Ardern bahwa pada akhir tahun 2022, dirinya merenungkan apakah dia memiliki kemampuan yang diperlukan untuk terus menjadi PM Selandia Baru, yang berujung kesimpulan bahwa sudah waktunya untuk mundur.

"Saya tidak lagi memiliki cukup kapasitas untuk menjalankan (pekerjaan itu) dengan benar," sebut Ardern menjelaskan alasannya mengundurkan diri.

Lantas, apa yang akan dilakukan pemimpin negeri Kiwi itu setelah pengunduran dirinya yang mengejutkan ini? Ardern mengatakan dia tidak punya rencana masa depan, selain menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya.

Ardern yang mencetak rekor sebagai salah satu pemimpin termuda di dunia ini, berterima kasih kepada pasangannya, Clarke Gayford, dan putrinya Neve, yang dia lahirkan saat menjabat. Dia menyebut mereka sebagai "orang-orang yang telah berkorban paling banyak dari kita semua".

"Untuk Neve: ibu sangat menantikan ada di sana ketika kamu mulai sekolah tahun ini. Dan untuk Clarke - ayo kita menikah," ujar Ardern.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'PM Selandia Baru Mengundurkan Diri':

[Gambas:Video 20detik]



Siapa Pengganti Ardern?

Wakil Ketua Partai Buruh, Grant Robertson, yang juga menjabat sebagai Wakil PM dan Menteri Keuangan (Menkeu) Selandia Baru yang dianggap sebagai kandidat terdepan sebagai pengganti Ardern, menyatakan tidak akan mencalonkan diri untuk posisi itu. Robertson menjabat Wakil PM sejak November 2020.

"Saya tidak mencalonkan diri saya sebagai kandidat pemimpin Partai Buruh," tegas Robertson dalam pernyataan pada Kamis (19/1) waktu setempat.

Kaukus Partai Buruh memiliki waktu tujuh hari untuk mencari apakah seorang kandidat mendapatkan lebih dari dua pertiga dukungan dalam kaukus itu, untuk menjadi ketua partai dan PM yang baru. Ketua Partai Buruh yang baru nantinya akan menjabat PM hingga pemilu digelar pada 14 Oktober.

Pemungutan suara kaukus untuk menentukan ketua baru Partai Buruh akan digelar dalam waktu tiga hari ke depan, atau pada Minggu (22/1) mendatang. Jika tidak ada kandidat yang memenuhi ambang batas dukungan tersebut, maka pemilihan ketua akan diperluas kepada anggota Partai Buruh lainnya.

Pengamat politik Ben Thomas menyebut pengumuman Ardern sebagai kejutan besar karena jajak pendapat masih menempatkannya sebagai PM pilihan meskipun dukungan untuk partainya menurun. Thomas menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada penerus yang jelas untuk kepemimpinan Selandia Baru.

Halaman 2 dari 2
(mae/dwia)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads